Empat Resep Atasi Krisis untuk Gubernur



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan empat hal kepada seluruh gubernur untuk mengatasi dampak krisis global di Indonesia.

Pertama, Presiden meminta pemerintah daerah terus memacu pertumbuhan ekonomi di daerah  masing-masing. Kedua, menjaga stabilitas harga dan inflasi. Ketiga, menciptakan lapangan kerja. Keempat, menjalankan program-program kerakyatan yang sudah dirumuskan dan sudah dijalankan. "Kalau ini dijalankan badai pasti berlalu," kata Andi Malarangeng, Juru Bicara Presiden.  Sementara Menteri Keuangan mengatakan negara-negara Asean plus Jepang,China dan Korea Selatan akan mempercepat penggalangan dana bantalan krisis melalui apa yang disebut Chiang Mai Initiative, "Itu ada satu pooling fund. di situ semua negara Asean memang ada, jadi sudah diatur mengenai jumlahnya," katanyaSoal jumlahnya, Sri Mulyani menambahkan, pekan depan akan dibuat kesepakatan. Saat ini sedang dibahas mekanisme pooling-nya, apakah akan di pegang masing-masing bank sentral atau jadi satu fund yang akan digabung. Lantas bagaimana cara menggunakannya, persyaratannya, dan mekanisme pengawasan, "Itu yang sedang dilakukan dan akan dipercepat," katanya.Sedangkan Ketua Umum Kadin MS Hidayat memperkirakan, dampak krisis global terhadap Indonesia akan berlangsung paling cepat dua tahun; dan paling lama empat tahun. Ia juga meminta pemerintah mendorong penguatan pasar domestik dan pertumbuhan sektor riil. "Kami meminta agar goverment spending bisa lancar, sehingga proyek bisa dilaksanakan sesuai jadwal sebab akan mempengaruhi sektor riil di daerah," katanyaHidayat juga mengatakan pemerintah dan pengusaha telah sepakat untuk menggunakan spesifikasi produk dalam negeri dalam berbagai proyek pemerintah dan swasta. namun ia mengingatkan agar pemerintah membatasi impor, pasalnya daya beli masyarakat terhadap produk domestik masih rendah, namun Indonesia sudah dibanjiri produk impor, khususnya dari China. "produk mereka lebih murah 30 persen dengan kualitas yang tidak buruk," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: