Empat saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (11 Januari 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (11/1) Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau. Saat bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 32,75  poin (0,52%) hinggap di angka indeks 6.361,47.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga bertahan di area hijau. Naik 3,68  poin (0,36%), LQ45 berakhir di 1.013,32.

Indika Energy Tbk (INDY), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,58 kali, 4,81 kali, dan 5,42 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh ITMGINKPADROMNCNUNTRWSBP, dan LPPF.


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, hanya empat saham yang harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah INDY, SRIL, ITMG, dan Indah Kiat Tbk (INKP).

No. Kode Harga (10/1) Harga (11/1) PBV (kali) PER (kali)
1 INDY 1.965 1.970 0.57 4.58
2 SRIL 332 342 0.94 4.81
3 WSKT 1.985 1.960 0.98 5.42
4 ITMG 22.000 22.525 1.70 6.41
5 INKP 12.575 12.725 1.26 6.78
6 ADRO 1.405 1.405 0.70 7.21
7 MNCN 760 760 1.03 8.26
8 UNTR 28.225 27.800 1.90 8.57
9 WSBP 394 386 1.36 8.58
10 LPPF 6.150 6.000 7.03 8.78
Sumber: RTI

Sebaliknya, empat saham yang lain harganya turun. Mereka adalah WSKT, United Tractor Tbk (UNTR), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Adapun dua saham lain yang tidak beranjak dari harga penutupan sebelumnya adalah Adaro Energi Tbk  (ADRO) dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN),

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana