KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat emiten pindah papan pencatatan dari Papan Pengembangan ke Papan Utama. Keempat emiten itu adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), dan PT Phapros Tbk (PEHA). "Perubahan penempatan Papan Pencatatan tersebut berlaku sejak tanggal 29 Mei 2020," seperti yang tertulis dalam pengumuman BEI yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan, dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Kamis (28/5). Perpindahan emiten ke papan utama bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan sahamnya. Apalagi, secara umum emiten-emiten yang pindah papan itu memiliki fundamental yang baik dan harga yang murah. "Hanya saja memang masih belum menjadi perhatian pasar, sehingga tidak terlalu ramai yang melakukan transaksi di perusahaan ini," ungkap Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).
Empat saham naik kelas ke papan utama, ini rekomendasi analis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat emiten pindah papan pencatatan dari Papan Pengembangan ke Papan Utama. Keempat emiten itu adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), dan PT Phapros Tbk (PEHA). "Perubahan penempatan Papan Pencatatan tersebut berlaku sejak tanggal 29 Mei 2020," seperti yang tertulis dalam pengumuman BEI yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan, dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Kamis (28/5). Perpindahan emiten ke papan utama bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan sahamnya. Apalagi, secara umum emiten-emiten yang pindah papan itu memiliki fundamental yang baik dan harga yang murah. "Hanya saja memang masih belum menjadi perhatian pasar, sehingga tidak terlalu ramai yang melakukan transaksi di perusahaan ini," ungkap Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).