KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. Emvitrust Indonesia, penggerak program EcoRanger di Kabupaten Banyuwangi bersama dengan Yayasan Greenation Foundation dan Bank Mandiri, menargetkan bisa membuka program wisata edukasi alias education trip (edu trip) di titik lain di Banyuwangi tahun ini. Hartono, Community Outreach Emvitrust Indonesia menjabarkan melalui konsep wisata edutrip, para wisatawan tidak hanya diajak untuk menikmati pemandangan alam Banyuwangi saja tetapi ikut berkontribusi menjaga lingkungan yang didatangi serta memiliki pengetahuan seputar kondisi geografis alam yang dikunjungi. "Edutrip ini sifatnya seperti
open trip, dalam pelaksanaannya, kami menghadirkan guide atau ahli geologi untuk mengenalkan kondisi alam di Banyuwangi. Tak hanya itu, wisatawan juga berkontribusi menjaga eksistensi alam agar terus lestari dan terjaga," jelas Hartono saat dikunjungi oleh Kontan, di Pantai Wedi Ireng, Kamis (16/3).
Ia memberikan contoh, salah satu program yang sempat dijalankan adalah Fishing for Litter (FFL) dimana turis bahkan juga nelayan, mengarungi laut sambil mengumpulkan sampah yang ada di laut dan pantai.
Baca Juga: Wedi Ireng, pantai yang terkenal jernih di Banyuwangi Lantas, sampah yang dikumpulkan tersebut akan dikelola di Sentra Pengelolaan Sampah (SEKOLA) yang juga berada di bawah naungan Greenation Foindation dan Bank Mandiri serta dukungan Kementerian Perikanann dan Kelautan, untuk diolah menjadi maggot hingga biogas. Siti Muyasaroh Direktur Eksekutif Emvitrust juga menuturkan pihaknya telah mencoba membuka layanan wisata edutrip di beberapa daerah lain di Banyuwangi, seperti di Pulau Merah. Pihaknya berharap, bisa sukses menjalankan wisata edutrip di kawasan pantai Wedi Ireng. "Kami sadar bahwa kondisi serta permasalahan tentang sampah dan pariwisata sangat dinamis. Tren dan isu yang terus berkembang dan berubah-ubah menjadi bekal kami dalam memperkuat kualitas Emvitrust dari segi adaptasi terhadap perubahan di lingkungan,” ucap Siti. Ia menambahkan, rencana ini merupakan bagian visi dari Emvitrust yang unggul dan adaptif dengan situasi dan kondisi saat di lapangan. "Program ini juga merupakan upaya untuk menciptakan
circular economy bagi sekaligus menjaga lingkungan bagi nelayan-nelayan di sini," lanjut Hartono. Ia juga menambahkan, melalui edukasi wisata ini, para pengunjung akan mengetahui bahwa ada peristiwa geologi yang panjang membentuk kawasan wisata yang indah. Tak hanya itu, wisatawan juga akan mengetahui bahwa telah terjadi tsunami di kawasan Wedi Ireng pada tahun 1994, 1852 dan 1930. "Selain bagus, bersih dan airnya jernih, Wedi Ireng juga merupakan tempat studi kasus atau kuliah lapangan bagi mahasiswa. Jadi kalau ke sini, sama seperti praktek di lab," ujarnya. Namun demikian, pihaknya masih belum merumuskan paket wisata edukasi yang akan dikeluarkan nantinya. Namun mereka menyebutkan, untuk menggunakan jasa perahu nelayan, satu orang dikenai biaya Rp50.000 untuk menuju pulau Wedi Ireng dan kembali dari lokasi. Sebagai informasi, Emvitrust Indonesia adalah lembaga wirausaha sosial yang bergerak di bidang lingkungan dan pariwisata berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat lokal.
Baca Juga: Banyuwangi, mewangi tanpa citra santet Berlokasikan di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Banyuwangi, Jawa Timur. Program utama yang dijalankan oleh Emvitrust Indonesia adalah teknis pengelolaan sampah, wisata edukasi, serta pelatihan dan konsultasi. Sejak Maret 2019 hingga Maret 2023, Emvitrust Indonesia telah menjalankan program ketiga yakni pengelolaan sampah berkelanjutan dengan melegalisasi EcoRanger Banyuwangi menjadi Emvitrust Indonesia. Setelah berhasil dalam program
Waste to Energy, tim EcoRanger Banyuwangi yang didirikan pada tahun 2018 kini bertransisi sebagai lembaga baru yang independen. Beberapa pengembangan antara lain meliputi layanan pengelolaan sampah, wisata edukasi, serta program training dan consulting di daerah pariwisata. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto