JAKARTA. Tahun 2014 menjadi tahun yang berat bagi Pemerintah Indonesia. Enam target asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 tidak tercapai. Pertama, asumsi pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 diperkirakan hanya 5,1%, meleset dari target yang ditetapkan sebesar 5,5%. Ekonomi yang loyo ini diakuinya sebagai hasil kebijakan moneter dan fiskal yang ketat untuk mengecilkan defisit transaksi berjalan. "Dengan kebijakan ketat maka pertumbuhan akan terkendala," ujar Bambang, Senin (5/1).
Enam asumsi makro APBNP 2014 meleset dari target
JAKARTA. Tahun 2014 menjadi tahun yang berat bagi Pemerintah Indonesia. Enam target asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 tidak tercapai. Pertama, asumsi pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 diperkirakan hanya 5,1%, meleset dari target yang ditetapkan sebesar 5,5%. Ekonomi yang loyo ini diakuinya sebagai hasil kebijakan moneter dan fiskal yang ketat untuk mengecilkan defisit transaksi berjalan. "Dengan kebijakan ketat maka pertumbuhan akan terkendala," ujar Bambang, Senin (5/1).