Enam bank dapat peringkat stabil dari Pefindo



JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat stabil bagi enam bank. Peringkat ini mulai berlangsung sejak 8 Januari hingga 1 Desember 2015.

Bank pertama adalah Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua). Hotma Parulian Manulu, Analis Pefindo menjelaskan, Pefindo menetapkan peringkat idA dengan prospek stabil. "Peringkat tersebut mencerminkan captive market bank di wilayah Papua dan kapitalisasinya yang kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh biaya operasional yang tinggi dan dana ritel yang terbatas," terang Hotma, Kamis (26/2).

Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA untuk Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMCB Indonesia) dan memberikan peringkat idAAA untuk rencana emisi MTN I senilai maksimum Rp 1 triliun. Menurut Gary Hanniffy, Analis Pefindo, peringkat SMCB Indonesia adalah stabil.


Peringkat SMCB itu, kata Gary, mencerminkan dukungan yang kuat dari induk perusahaan, permodalan yang sangat kuat, dan indikator kualitas aset yang sangat baik. "Namun kekuatan ini sebagian diimbangi oleh konsentrasi dalam portofolio pinjaman dan simpanan," ujarnya.

Sementara Putri Amanda, Analis Pefindo mengatakan, pihaknya juga menegaskan kembali peringkat idA untuk Bank Sulselbar sekaligus peringkat idA untuk obligasi I/2011 dan peringkat idAsy untuk Sukuk Mudharabah I/2011 milik Bank Sulselbar. Putri menjelaskan, peringkat Bank Sulselbar yang stabil itu mencerminkan captive market di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Bank Sulselbar, lanjut Putri, juga memiliki permodalan yang sangat kuat dan kualitas aset yang baik. Meski begitu, Putri bilang, peringkat Bank Sulselbar dibatasi oleh sumber pendanaan yang terkonsentrasi dari pemerintah daerah dan institusi, dan semakin ketatnya kompetisi di segmen produktif.

Pefindo juga baru saja memberi peringkat ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan peringkat idAAA atau stabil. Adrian Noer, Analis Pefindo menuturkan, peringkat BRI tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dan terbukti dari pemerintah Indonesia. "BRI juga punya posisi usaha yang superior dan profitabilitas yang sangat baik. Akan tetapi, kekuatan ini juga dibatasi oleh tingginya persaingan di segmen pembiayaan mikro," imbuh Adrian.

Di sisi lain, BPB Jawa Tengah (Bank Jateng) juga mendapat peringkat idA+ atau stabil dari Pefindo. Adrian menambahkan, Bank Jateng punya captive market bank di provinsi Jateng dengan kualitas aset yang sangat kuat dan kinerja profitabilitas yang kuat. Sayangnya, peringkat tersebut dibatasi oleh permodalan yang moderat dan sumber pendanaan yang terkonsentrasi.

Bank terakhir yang mendapat peringkat dari Pefindo adalah BNI syariah. Dyah Puspita, analis Pefindo menerangkan, pihaknya menyematkan peringkat idAA+ bagi anak perusahaan BNI ini. Dyah menjelaskan, peringkat tersebut mencerminkan status BNI Syariah sebagai anak perusahaan yang penting bagi BNI.

"Apalagi, BNI Syariah punya potensi pertumbuhan yang tinggi di segmen perbankan syariah, dan portofolio pendanaan yang kuat. Tapi, peringkat tersebut dibatasi oleh biaya operasional BNI Syariah yang tinggi," ujar Dyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan