JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan acuan atau benchmark Beban Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) akhir pekan lalu. Berdasarkan 14 bank bank umum kelompok usaha (BUKU) 3 dan 4, sebanyak 6 bank harus menurunkan BOPO agar sesuai benchmark. Keenam bank tersebut adalah Bank BNI, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Internasional Indonesia (BII), Mega, OCBC NISP dan Panin Bank. BI akan meminta bank yang memiliki BOPO di atas benchmark mencantumkan rencana penurunan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. Jika tidak berhasil, tahun depan bank tidak boleh menambah kantor cabang. Direktur BTN, Mas Guntur Dwi, mengatakan tahun ini BTN berencana menurunkan BOPO menjadi 75%. Ada tiga strategi yang akan ditempuh. Pertama, memperbaiki struktur perdanaan. BTN akan meningkatkan porsi dana murah (tabungan dan giro) dari 43% menjadi 48,25% total dana pihak ketiga (DPK).
Enam bank harus genjot efisiensi
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan acuan atau benchmark Beban Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) akhir pekan lalu. Berdasarkan 14 bank bank umum kelompok usaha (BUKU) 3 dan 4, sebanyak 6 bank harus menurunkan BOPO agar sesuai benchmark. Keenam bank tersebut adalah Bank BNI, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Internasional Indonesia (BII), Mega, OCBC NISP dan Panin Bank. BI akan meminta bank yang memiliki BOPO di atas benchmark mencantumkan rencana penurunan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. Jika tidak berhasil, tahun depan bank tidak boleh menambah kantor cabang. Direktur BTN, Mas Guntur Dwi, mengatakan tahun ini BTN berencana menurunkan BOPO menjadi 75%. Ada tiga strategi yang akan ditempuh. Pertama, memperbaiki struktur perdanaan. BTN akan meningkatkan porsi dana murah (tabungan dan giro) dari 43% menjadi 48,25% total dana pihak ketiga (DPK).