Enam emiten agendakan pembagian dividen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Enam emiten saham di pasar modal berencana menebar dividen jelang tutup tahun ini. Ini saatnya bagi pelaku pasar untuk mencermati momentum ini, guna meraih cuan. Siapa sajakah mereka?

Emiten yang berencana membagikan dividen interim di antaranya yakni PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Kirana Megantara Tbk (KMTR), PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Cum date dividen yang paling terdekat yakni TOWR pada 11 Desember 2017 dan ex-date pada 12 Desember 2017. Emiten menara ini berencana membagikan dividen dengan total Rp 306 miliar. Dividen per saham TOWR sebesar Rp 30. Bila harga saham pada penutupan Jumat (8/12) sebesar 3.910, TOWR memiliki dividen yield sebesar 0,77%.


Di antara enam emiten tersebut, emiten KMTR memiliki dividen yield yang paling besar sekitar 4,79%. Dimana, KMTR berencana membagikan dividen sebesar Rp 24,45 dividen per saham. Total dividen yang akan dibagikan berkisar Rp 195,53 miliar. Pada penutupan perdagangan Jumat (8/12), saham KMTR bertengger pada level 510.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan rencana pembagian dividen oleh KMTR terbilang menarik. Lantaran emiten ini memiliki dividen yield yang paling besar. Namun, selain dividen yield ada pertimbangan lain yang harus dicermati. "Biasanya besaran nilai transaksi per harinya atau disebut likuiditasnya," ujar Bertoni kepada KONTAN, Jumat (8/12).

Apakah faktor fundamental juga harus dicermati? Menurutnya, untuk jangka pendek di bawah tiga hari, tidak selalu menggunakan fundamental emiten. Namun, cenderung pada pemberitaan update perusahaan maupun sinyal positif pergerakannya. Meski demikian, Bertoni menegaskan, fundamental emiten juga masuk dalam pertimbangan.

Selain angka dividen yield yang besar, biasanya faktor inflasi juga menjadi dipertimbangkan. Dia menambahkan, angka ideal untuk meraup dividen yield di atas 5% atau mendekatinya. Menurutnya, ini juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati