JAKARTA. Sebanyak enam investor, baik dari dalam maupun luar negeri, bersaing untuk memperebutkan proyek rel kereta api khusus batubara Puruk Cahu-Bangkuang, di Kalimantan Tengah. Sejatinya, ada 15 pemodal yang berminat, tapi hanya enam yang mengajukan proposal. Dari keenam investor yang bakal menggarap proyek senilai US$ 1,5 miliar itu, empat di antaranya adalah penanam modal asing yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, dan salah satu negara Eropa. Sisanya, adalah lokal, yakni PT Bakrie Indo Infrastructure dan PT Mega Guna Ganda Semesta. "Pemerintah Kalimantan Tengah saat ini sedang melakukan evaluasi proposal yang masuk," kata Direktur Pengembangan Kemitraan Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasioanl (Bappenas) Bastary Pandji Indra, akhir pekan lalu. Targetnya, pada 9 Juli 2010 nanti, pemerintah sudah bisa memutuskan siapa yang bisa mengikuti proses tender dengan cara menerbitkan surat keputusan daftar peserta tender. Dengan begitu, sekitar bulan Oktober atau November mendatang, tender bisa segera digelar. Sehingga, "Pembangunan fisiknya bisa dimulai pada 2011," ujar Bastary.
Enam Investor Berebut Proyek Kereta Api Kalteng
JAKARTA. Sebanyak enam investor, baik dari dalam maupun luar negeri, bersaing untuk memperebutkan proyek rel kereta api khusus batubara Puruk Cahu-Bangkuang, di Kalimantan Tengah. Sejatinya, ada 15 pemodal yang berminat, tapi hanya enam yang mengajukan proposal. Dari keenam investor yang bakal menggarap proyek senilai US$ 1,5 miliar itu, empat di antaranya adalah penanam modal asing yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, dan salah satu negara Eropa. Sisanya, adalah lokal, yakni PT Bakrie Indo Infrastructure dan PT Mega Guna Ganda Semesta. "Pemerintah Kalimantan Tengah saat ini sedang melakukan evaluasi proposal yang masuk," kata Direktur Pengembangan Kemitraan Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasioanl (Bappenas) Bastary Pandji Indra, akhir pekan lalu. Targetnya, pada 9 Juli 2010 nanti, pemerintah sudah bisa memutuskan siapa yang bisa mengikuti proses tender dengan cara menerbitkan surat keputusan daftar peserta tender. Dengan begitu, sekitar bulan Oktober atau November mendatang, tender bisa segera digelar. Sehingga, "Pembangunan fisiknya bisa dimulai pada 2011," ujar Bastary.