Enam jam SPG dibayar Rp 600.000 di IIMS



JAKARTA. Tak hanya sekadar menyaksikan mobil-mobil baru ketika menyempatkan diri datang ke arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 yang berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta. Di lokasi IIMS 2012 itu, Anda juga bisa menyaksikan wanita cantik dengan penampilan yang penuh daya pikat. Siapa lagi kalau bukan sales promotion girls (SPG).Kehadiran 35 peserta di pameran mobil itu ternyata membuat jasa SPG laris manis. Betapa tidak, setiap peserta pameran ada yang membutuhkan SPG dalam jumlah belasan, hingga puluhan. Para SPG itu bertugas mulai dari melayani pengunjung yang datang ke stan, hingga menjadi sumber daya tarik pengunjung untuk datang."Jika peserta banyak, biasanya mereka membutuhkan jasa agency yang menyediakan SPG, jika sedikit mereka biasanya menghubungi perorangan saja," terang Maria, salah satu koordinator SPG di salah satu stan peserta pameran mobil terbesar di Indonesia itu, Jumat akhir pekan lalu (21/9).Memang, kehadiran IIMS 2012 membuat SPG mampu mendulang banyak pendapatan. Sebab, jasa mereka di bayar lebih mahal dari hari-hari biasanya. "Di acara ini butuh banyak, sehingga jasanya naik," jelas Maria yang sudah dikontrak menjadi SPG selama 10 hari pameran.Mau tahu berapa tarif jasa Maria selama IIMS 2012? Jika Maria bekerja satu shift saja, Ia mendapatkan bayaran Rp 600.000. "Satu shift itu lamanya enam jam," terang Maria. Terkadang, kata Maria, ada beberapa SPG yang berani mengambil dua shift, artinya 12 jam dengan gaji yang tentu lipat dua.Jika hanya mengambil satu shift saja sehari, para SPG itu bisa mengantongi pendapatan Rp 6 juta, hanya dalam 10 hari. Namun kata Maria, event sebesar IIMS 2012 tak banyak di Indonesia. "Paling hanya ada dua sampai tiga event dalam setahun," sebutnya.Tak semua bisaMasih menurut Maria, menjadi SPG memiliki tantangan yang cukup berat, karena dituntut berdiri selama berjam-jam dengan menggunakan sepatu tinggi. Padahal kata Maria, memakai sepatu tinggi itu sangat menyiksa, apalagi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.Namun, tantangan fisik itu belum seberapa dibandingkan tantangan batin yang mereka hadapi dikala sedang bertugas. "Saat bekerja, banyak yang merayu, minta nomor ponsel, tak jarang juga ada yang menilai miring pekerjaan kami," keluh Maria.Maria bercerita, memang banyak dari sebagian temannya yang menjalani profesi ganda. Selain menjadi SPG, sebagian ada juga yang menjajakan dirinnya untuk dibawa-bawa dengan bayaran jauh lebih tinggi. "Saya tak pungkiri, memang ada tetapi tidak semua dari kami melakukan itu" ungkapnya kepada KONTAN.Menurut Maria, tak mudah membedakan SPG yang murni bekerja secara profesional dengan SPG yang memiliki peran lain, termasuk menjajakan dirinya kepada pria hidung belang. "Kalau yang sudah biasa (pelanggan SPG), mereka bisa membedakannya. Apalagi saat-saat pameran ini. Tapi kalau yang awam akan sulit membedakannya," tambah perempuan bertubuh jangkung itu.Setelah lama bercerita, Maria akhirnya mengungkapkan cara membedakan tampilan SPG yang murni bekerja profesional dan mana SPG yang berprofesi ganda alias bisa di "booking." Ia menceritakan beberapa ciri-ciri yang semuanya dimintanya jangan ditulis alias off the record. "Jangan ditulis, takutnya orang-orang salah paham, karena tidak semua SPG yang melakukan perbuatan yang tidak baik itu," harapnya ke KONTAN.Yang jelas, kehadiran SPG itu telah sukses mendulang banyak perhatian publik untuk datang ke IIMS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can