JAKARTA. Hingga kini, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) belum menjatuhkan pilihan kepada siapa mereka akan menjual 543 menara miliknya. Yang pasti, perusahaan operator telekomunikasi milik Grup Bakrie itu tidak akan melego asetnya tersebut kepada perusahaan sejenis. "Selama ini berita itu tidak benar," kata Anindya N. Bakrie, Direktur Utama Bakrie Telecom, di Jakarta, kemarin. Menurut dia, emiten yang mengusung merek Esia itu akan menjual menara tersebut ke perusahaan non-telekomunikasi atau perusahaan yang memang khusus berbisnis menara telekomunikasi. Sebab, kalau dijual ke perusahaan telekomunikasi akan menimbulkan konflik kepentingan. "Yang saya tahu adalah perusahaan yang bergerak di bisnis tower," ujar Anin, panggilan akrab Anindya. Saat ini, sudah ada lima hingga enam perusahaan yang pasang kuda-kuda untuk mengikuti proses tender pembelian menara BTEL. Sebagian besar peminatnya adalah perusahaan lokal. Namun, Anin tidak bersedia mengungkapkan identitas para kandidat tersebut.
Enam Perusahaan Mengincar Menara BTEL
JAKARTA. Hingga kini, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) belum menjatuhkan pilihan kepada siapa mereka akan menjual 543 menara miliknya. Yang pasti, perusahaan operator telekomunikasi milik Grup Bakrie itu tidak akan melego asetnya tersebut kepada perusahaan sejenis. "Selama ini berita itu tidak benar," kata Anindya N. Bakrie, Direktur Utama Bakrie Telecom, di Jakarta, kemarin. Menurut dia, emiten yang mengusung merek Esia itu akan menjual menara tersebut ke perusahaan non-telekomunikasi atau perusahaan yang memang khusus berbisnis menara telekomunikasi. Sebab, kalau dijual ke perusahaan telekomunikasi akan menimbulkan konflik kepentingan. "Yang saya tahu adalah perusahaan yang bergerak di bisnis tower," ujar Anin, panggilan akrab Anindya. Saat ini, sudah ada lima hingga enam perusahaan yang pasang kuda-kuda untuk mengikuti proses tender pembelian menara BTEL. Sebagian besar peminatnya adalah perusahaan lokal. Namun, Anin tidak bersedia mengungkapkan identitas para kandidat tersebut.