JAKARTA. Setelah sekian lama tertunda akhirnya penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada proyek enam ruas jalan tol dalam kota resmi diteken antara Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) dan PT Jakarta Tollroad Development (JTD) pada Jumat (25/7). Dengan penandatangan PPJT ini, berarti JTD selaku operator tol ini akan segera membangun jalan tol sepanjang 69,7 kilometer (km) dan mencari pendanaan dalam waktu enam bulan. Direktur Utama PT JTD Frans Soenito menyatakan, perusahaan sudah memulai pembicaraan dengan perbankan karena 70% dari total investasi proyek yang mencapai Rp 42 triliun ini berasal dari pinjaman bank. "Sambil pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta membebaskan tanah, kami siapkan pendanaan dan menyempurnakan detail desain dan menggelar lelang konstruksi," ujarnya, Jumat (25/7). Menurutnya pendanaan ini akan rampung dalam waktu enam bulan karena JTD yang sebagian besar sahamnya dimiliki BUMD DKI Jakarta ini telah menyiapkan anggaran senilai Rp 14 triliun sebagai modal awal perusahaan.
Enam ruas tol Jakarta ditargetkan rampung 2018
JAKARTA. Setelah sekian lama tertunda akhirnya penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada proyek enam ruas jalan tol dalam kota resmi diteken antara Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) dan PT Jakarta Tollroad Development (JTD) pada Jumat (25/7). Dengan penandatangan PPJT ini, berarti JTD selaku operator tol ini akan segera membangun jalan tol sepanjang 69,7 kilometer (km) dan mencari pendanaan dalam waktu enam bulan. Direktur Utama PT JTD Frans Soenito menyatakan, perusahaan sudah memulai pembicaraan dengan perbankan karena 70% dari total investasi proyek yang mencapai Rp 42 triliun ini berasal dari pinjaman bank. "Sambil pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta membebaskan tanah, kami siapkan pendanaan dan menyempurnakan detail desain dan menggelar lelang konstruksi," ujarnya, Jumat (25/7). Menurutnya pendanaan ini akan rampung dalam waktu enam bulan karena JTD yang sebagian besar sahamnya dimiliki BUMD DKI Jakarta ini telah menyiapkan anggaran senilai Rp 14 triliun sebagai modal awal perusahaan.