KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 0,45% ke 7.294,49 untuk periode 15-19 Juli 2024 setelah menguat 1,02% pada pekan lalu. IHSG turun empat hari dari lima hari perdagangan sepekan terakhir. Investor asing mencatat
net buy atau beli bersih Rp 754,84 miliar pada pekan ini.
Net buy asing ini lebih kecil ketimbang pekan lalu yang mencapai Rp 1,56 triliun. Tetapi sejak awal tahun, investor asing mencatat
net sell atau jual bersih Rp 2,78 triliun. Meski menguat dalam dua hari perdagangan terakhir, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN) yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, menjadi
top laggards IHSG sepekan terakhir.
Top laggards adalah saham-saham yang menyumbang penurunan terbesar pada indeks.
Berikut 10
top laggards IHSG periode 15-19 Juli 2024:
- BREN -7,67%
- AMMN -3,42%
- TLKM -2,48%
- BYAN -2,18%
- BRPT -6,64%
- AMRT -1,71%
- MDKA -2,5%
- UNVR -4,11%
- TOWR -3,7%
- MBMA -2,36%
Sedangkan 10
top leaders yang berkontribusi pada penguatan IHSG sepekan adalah:
- BMRI 1,56%
- ADRO 9,54%
- UNTR 4,89%
- BBCA 0,5%
- BBNI 1,49%
- ICBP 4,1%
- GEMS 14,53%
- DCII 3,61%
- INDF 2,1%
- KPIG 8,82%
Penurunan harga saham BREN dalam tiga hari perdagangan pertama pekan ini menyebabkan kapitalisasi pasar BREN ambrol Rp 97 triliun. Posisi BREN pun bergeser ke posisi kedua pada akhir pekan ini. Berikut 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI periode akhir pekan ini dan akhir pekan lalu.
12 Juli 2024 | | 19 Juli 2024 |
No | Emiten | M.Cap (Rp triliun) | | No | Emiten | M.Cap (Rp triliun) |
1. | BREN | 1264 | | 1. | BBCA | 1236 |
2. | BBCA | 1230 | | 2. | BREN | 1167 |
3. | AMMN | 848 | | 3. | TPIA | 820 |
4. | TPIA | 822 | | 4. | AMMN | 819 |
5. | BBRI | 735 | | 5. | BBRI | 735 |
6. | BYAN | 612 | | 6. | BMRI | 603 |
7. | BMRI | 594 | | 7. | BYAN | 598 |
8. | TLKM | 319 | | 8. | TLKM | 311 |
9. | DSSA | 218 | | 9. | DSSA | 220 |
10. | BBNI | 186 | | 10. | BBNI | 188 |
Sumber: BEI | | | | | |
Pergeseran terjadi antara posisi BREN dan BBCA. Harga saham BBCA pekan ini hanya menguat tipis 0,50%. Tetapi penurunan saham BREN yang mencapai 7,67% sepekan menyebabkan saham ini lengser dari posisi pertama saham dengan market cap terbesar. Di posisi ketiga dan keempat, TPIA bertukar tempat dengan AMMN. Harga saham AMMN turun 3,42% sepekan, lebih dalam ketimbang penurunan harga saham TPIA yang hanya 0,26% sepekan. Di posisi keenam dan ketujuh, BMRI melewati BYAN setelah saham bank BUMN ini menguat 1,56% saat saham BYAN turun 2,18%.
Baca Juga: Melemah Pekan Lalu, Begini Prediksi Rupiah Sepekan ke Depan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penurunan IHSG di pekan ini merupakan hal yang wajar. Ini mengingat IHSG mencatatkan penguatan signifikan selama empat minggu berturut-turut. Pelemahan IHSG banyak dipengaruhi oleh sentimen global.
Pertama, perlambatan ekonomi China, di mana pada awal pekan lalu tercatat produk domestik bruto (PDB) China kuartal II 2024 sebesar 4,7% YoY, dibandingkan dengan 5,3% YoY di kuartal I 2024.
Kedua, meningkatnya ekspektasi investor akan pemangkasan suku bunga Federal Reserve di bulan September 2024. Ekspektasi ini muncul setelah pidato The Fed yang menunjukkan pertanda
dovish. Baca Juga:
IHSG Memerah, 10 dari 11 Indeks Sektoral Turun, Jumat (19 Juli 2024) “Dari data konsensus juga menunjukkan adanya peningkatan probabilitas menjadi 91,7% untuk pemangkasan menjadi 5%-5,25%,” ujar Herditya, Jumat (19/7)
Dari domestik, BI masih menahan BI rate di angka 6,25%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih menunjukkan pelemahan. Untuk Senin, Herditya memperkirakan, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan
support di 7.209 dan
resistance di 7.317. “Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah dan komoditas dunia. Selain itu, akan ada rilis data suku bunga China di pekan depan,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati