Enam saham hijau, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (13 November 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (14/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) menggeliat ke wilayah positif. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 58,15 poin (1,01%), sebelum bertengger di angka indeks 5.835,20.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun meloncat. Naik 12,51 poin (1,38%), LQ45 berakhir di 920,14.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,14 kali, 5,22 kali, dan 5,86 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDYLPPFWSBPPTPPADROAKRA, dan BBTN


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, enam saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, INKP, Matahari Department Store Tbk (LPPF), AKR Korporindo Tbk (AKRA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 

No. Kode Harga (9/11) Harga (12/11) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.515 1.515 0,76 4,14
2 SRIL 360 366 1 5,22
3 INKP 11.000 11.025 1,09 5,86
4 INDY 2.640 2.640 0,83 6,26
5 LPPF 4.760 4.790 5,62 7,01
6 WSBP 322 318 1,12 7,07
7 PTPP 1.460 1.435 0,58 7,63
8 ADRO 1.510 1.515 0,75 7,77
9 AKRA 3.340 3.400 1,43 7,89
10 BBTN 2.220 2.240 1,02 7,94
Sumber: RTI.

Ada dua saham, WSKT dan Indika Energy Tbk (INDY), yang tidak mengalami perubahan harga ketimbang harga penutupan sebelumnya. Dua saham sisanya, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) turun harga.

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana