KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ijo royo-royo ceria pada perdagangan Rabu (10/7). Saat bursa saham tutup warung, IHSG naik 22,36 poin (0,35%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.410,68. LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 4,50 poin (0,44%) ke 1.025,19. Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga hijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 4,50 poin (0,44%), lalu hinggap di 1.025,19.
Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), Adaro Energy Tbk (
ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (
PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,33 kali, 6,34 kali, dan 7,44 kali.
Baca Juga: IHSG Naik Lagi, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah dan Tertinggi (10/7) Posisi selanjutnya diisi oleh
MNCN,
UNTR,
ITMG,
ELSA,
BBTN,
MEDC, dan
WSKT. Sejalan dengan IHSG yang menghijau, delapan dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah naik harga dibanding penutupan sebelumnya. Saham-saham beruntung itu adalah ADRO, PTBA,United Tractor Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Elnusa Tbk (ELSA), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Medco Energy (MEDC), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).
Baca Juga: Naik 600% dalam delapan hari, saham KJN Express (KJEN) kena suspensi Sebaliknya, dua saham malah turun harga, yaitu SRIL dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (9/7) | Harga (10/7) | PBV | PER |
SRIL | 340 | 338 | 0,89 | 4,33 |
ADRO | 1.335 | 1.345 | 0,68 | 6,34 |
PTBA | 2.930 | 2.940 | 1,93 | 7,44 |
MNCN | 1.265 | 1.260 | 1,64 | 8,24 |
UNTR | 27.700 | 28.025 | 1,75 | 8,56 |
ITMG | 17.400 | 17.500 | 1,63 | 8,73 |
ELSA | 368 | 376 | 0,81 | 8,95 |
BBTN | 2.420 | 2.450 | 1,06 | 8,97 |
MEDC | 805 | 840 | 0,74 | 9,33 |
WSKT | 1.955 | 2.010 | 0,92 | 9,53 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Baca Juga: Saham BRI (BBRI) pecah rekor, ini kalkulasi laba para investornya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana