KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hijau ceria pada perdagangan Selasa (9/7). Saat bursa saham tutup warung, IHSG naik 36,50 poin (0,57%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.388,32. LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 8,02 poin (0,79%) ke 1.020,69. Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga hijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 9,63 poin (0,75%), lalu hinggap di 1.296,90.
Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), Adaro Energy Tbk (
ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (
PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 6,3 kali, dan 7,42 kali.
Baca Juga: IHSG menguat, intip 10 saham dengan volume transaksi terbesar, Selasa (9/7) Posisi selanjutnya diisi oleh
MNCN,
UNTR,
ITMG,
ELSA,
BBTN,
MEDC, dan
WSKT. Sejalan dengan IHSG yang menghijau, enam dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah naik harga dibanding penutupan sebelumnya. Saham-saham beruntung itu adalah SRIL, Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), United Tractor Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Medco Energy (MEDC), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).
Baca Juga: 10 saham ini harganya turun paling dalam saat IHSG naik, Selasa (9 Juli 2019) Sebaliknya, dua saham malah turun harga, yaitu ADRO dan PTBA. Adapun dua saham lain yang tidak berubah harga adalah Elnusa Tbk (ELSA) dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (8/7) | Harga (9/7) | PBV | PER |
SRIL | 338 | 340 | 0,9 | 4,36 |
ADRO | 1.380 | 1.335 | 0,68 | 6,3 |
PTBA | 2.980 | 2.930 | 1,92 | 7,42 |
MNCN | 1.205 | 1.265 | 1,64 | 8,27 |
UNTR | 27.300 | 27.700 | 1,73 | 8,46 |
ITMG | 17.300 | 17.400 | 1,62 | 8,68 |
ELSA | 368 | 368 | 0,79 | 8,76 |
BBTN | 2.420 | 2.420 | 1,04 | 8,86 |
MEDC | 800 | 805 | 0,71 | 8,94 |
WSKT | 1.920 | 1.955 | 0,89 | 9,27 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Baca Juga: IHSG naik, saham TLKM jawara saham dengan nilai transaksi terbesar, Selasa (9/7) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana