KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (10/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau lagi. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 23,88 poin (0,41%), sebelum bertengger di angka indeks 5.820,67. LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut menggeliat. Naik 3,15 poin (0,35%), LQ45 berakhir di 914,97. Waskita Karya Tbk (
WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), dan Indika Energy Tbk (
INDY), masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,73 kali, 4,30 kali, dan 6,61 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
LPPF,
WSBP,
AKRA,
INKP,
MNCN,
BBNI, dan
BBTN. Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, kemarin hanya satu saham yang tidak berubah dari penutupan sebelumnya, yaitu SRIL. Lalu, ada tiga saham yang mengalami penurunan harga dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah Matahari Department Store (LPPF), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Baca Juga:
Rupiah kembali bertenaga berkat kebijakan kenaikkan BBM non subsidi No. | Kode | Harga (10/10) | Harga (9/10) | PBV (kali) | PER (kali) |
1 | WSKT | 1.640 | 1.645 | 0,85 | 3,73 |
2 | SRIL | 340 | 340 | 0,99 | 4,3 |
3 | INDY | 2.720 | 2.790 | 0,88 | 6,61 |
4 | LPPF | 6.525 | 6.275 | 7,83 | 6,81 |
5 | WSBP | 348 | 358 | 1,3 | 6,88 |
6 | AKRA | 3.820 | 3.880 | 1,58 | 6,95 |
7 | INKP | 15.175 | 14.925 | 1,61 | 8,32 |
8 | MNCN | 770 | 755 | 1,02 | 8,48 |
9 | BBNI | 6.825 | 6.950 | 1,29 | 8,71 |
10 | BBTN | 2.410 | 2.420 | 1,15 | 9 |
Sumber: RTI Adapun enam saham yang lain berhasil naik harga. Mereka adalah WSKT, INDY, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), AKR Korporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Tabungan Negara.Tbk (BBTN).
Baca Juga: Ini rekomendasi teknikal untuk saham BBCA, IIKP, dan PTPP Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana