Enam saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (12 Oktober 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (12/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau lagi. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 53,67 poin (0,94%), sebelum bertengger di angka indeks 5.756,49.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut menggeliat. Naik 9,14 poin (1,02%), LQ45 berakhir di 902,79.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indika Energy Tbk (INDY), masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,66 kali, 4,03 kali, dan 6,28 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh  LPPFWSBPAKRAINKPMNCNBBNI, dan BBTN.


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, jumat lalu ada enam saham yang harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah WSKT, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Tabungan Negara.Tbk (BBTN). 

Baca Juga: IHSG hari ini naik atau turun? Berikut prediksi 10 analis (15 Oktober 2018)

No. Kode Harga (11/10) Harga (12/10) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.575 1.615 0,84 3,66
2 SRIL 318 318 0,93 4,03
3 INDY 2.670 2.650 0,83 6,28
4 LPPF 6.000 5.975 7,46 6,48
5 WSBP 346 348 1,27 6,69
6 AKRA 3.800 3.740 1,52 6,7
7 INKP 14.025 14.300 1,54 7,98
8 MNCN 740 755 1,02 8,48
9 BBNI 6.725 6.925 1,29 8,68
10 BBTN 2.300 2.340 1,11 8,7
Sumber: RTI

Lalu, ada tiga saham yang mengalami penurunan harga dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah INDY, Matahari Department Store (LPPF), dan AKR Korporindo Tbk (AKRA). 

Satu-satunya saham yang tidak mengalami perubahan harga dari harga penutupan sebelumnya adalah SRIL.

Baca Juga: Saham Super Energy masuk UMA setelah melonjak lima kali lipat dalam enam hari

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana