Enam saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (9 Januari 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (9/1) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik lagi setelah sebelumnya memerah. Saat bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 9,39 poin (0,15%) lalu mendarat di angka indeks 6.272,24.

Sayangnya LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, malah memerah. Turun 0,65 poin (-0,07%), LQ45 berakhir di 996,77.

Indika Energy Tbk (INDY), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,57 kali, 4,96 kali, dan 5,49 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INKPITMGADROMNCNLPPFUNTR, dan WSBP.


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, enam saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah INDY, WSKT, Indah Kiat Tbk (INKP), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan United Tractor Tbk (UNTR). 

No. Kode Harga (8/1) Harga (9/1) PBV (kali) PER (kali)
1 INDY 1.930 1.960 0.57 4.57
2 SRIL 364 342 0.94 4.96
3 WSKT 1.995 2.010 1.01 5.49
4 INKP 11.300 11.575 1.15 6.16
5 ITMG 22.075 22.450 1.70 6.39
6 ADRO 1.410 1.395 0.69 7.15
7 MNCN 755 755 1.02 8.21
8 LPPF 5.725 5.750 6.74 8.42
9 UNTR 27.500 28.100 1.92 8.66
10 WSBP 396 394 1.39 8.76
Sumber: RTI

Adapun tiga saham yang lain harganya turun adalah SRIL, Adaro Energi Tbk  (ADRO), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Sedangkan satu-satunya saham yang tidak berubah harga adalah Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana