Enam saham turun harga, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (20 Juli 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu berakhir "biasa-biasa" saja. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (20/7) hijau muda. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini hanya naik 1,71 poin (0,03%) sebelum bertengger di angka 5.872,78.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga beringsut sedikit. Cuma naik 4,21 poin (0,46%), LQ45 mendarat di level 925,17.

Pergerakan indeks utama akhir kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.


Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 2,95 kali, 3,15 kali, dan 4,46 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh WSBPAKRAINDYBBTNPTBABBNI, dan PGAS.

Sebagian besar, enam saham, turun harga. Mereka adalah BUMI, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Indika EnergyTbk (INDY), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Pergerakan IHSG Jumat lalu cuma membawa naik dua saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah SRIL dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

Adapun dua saham yang tidak berubah harga adalah WSKT dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). 

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana