KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Olahraga memang sangat baik untuk menjaga kebugaran tubuh. Ada berbagai jenis olahraga yang bekerja dengan cara berbeda dalam menjaga kebugaran, termasuk menurunkan berat badan. Namun, jenis olahraga apakah yang paling efektif untuk menurunkan berat badan? Lari yang kini menjadi olahraga primadona ternyata paling efektif untuk menurunkan berat badan. Apapun cuacanya, kita tetap bisa mempraktikan olahraga ini. Dengan teknik pemulihan yang tepat, kita juga bisa menerapkan olahraga ini setiap hari. Hal inilah yang membuat olahraga lari tak hanya efektif untuk menjag kebugaran, tetapi juga menurunkan berat badan. "Anda hanya perlu sepasang sepatu yang layak, beberapa kreativitas, dan mungkin satu atau dua teman untuk mengembangkan rencana berjalan atau berlari," kata Daniel O'Connor, profesor kesehatan dan kinerja manusia di University of Houston.
Menurutnya, olahraga lari lebih murah daripada bergabung dengan gym atau merekrut pelatih pribadi. Mengatur waktu untuk berolahraga memang bukan hal yang mudah, mengingat waktu dan peluang merupakan rintangan terbesar yang dihadapi orang ketika mencoba menjadikan kebugaran sebagai prioritas. “Semua orang berurusan dengan jadwal penuh dan prioritas yang bersaing, sehingga seringkali sulit untuk menambahkan sesuatu yang baru ke rutinitas Anda tanpa menukar sesuatu yang lain,” kata O'Connor. Kita masih perlu mengubah beberapa hal untuk menjalani bagian yang penting dalam hidup Anda tanpa mengorbankan kebugaran dan budget yang terlalu tinggi. Di sisi lain, melakukan olahraga lari untuk menurunkan berat badan memang bukan hal yang mudah. Ada beberapa hal yang harus kita terapkan, agar tak berefek buruk pada kesehatan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut enam hal yang harus kita perhatikan saat melakoni olahraga lari demi tubuh ideal: 1. Asupan makanan Ada banyak manfaat olahraga lari — termasuk penurunan berat badan — tetapi berlari bukanlah alasan untuk mengabaikan pola makan kita, terutama jika kita mencoba menurunkan berat badan. Bahkan, berat badan pun bisa bertambah tinggi jika kita terlalu banyak mempraktikan olahraga lari. “Kebanyakan orang melebih-lebihkan kalori yang mereka bakar saat berlari,” kata Angela Rubin, pelatih triathlon. Umumnya, manusia membakar sekitar 100 kalori per mil. Jadi, jika kita berlari dua atau tiga mil, kita akan membakar sekitar 200 hingga 300 kalori. Masalahnya adalah, banyak orang mengonsumsi kalori ekstra sebagai "upah" karena telah merasa membakar banyak kalori ketika berlari. Kenyataanya, kita harus membuat defisit kalori secara keseluruhan jika ingin menurunkan berat badan. “Penurunan berat badan adalah tentang menciptakan ketidakseimbangan kalori, di mana Anda menggunakan sedikit lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi, katakanlah 200 kalori per hari,” kata O'Connor. Jadi, meskipun benar-benar normal untuk mendambakan sesuatu yang manis atau banyak karbohidrat setelah berlari, kita perlu menahan keinginan tersebut demi mencapai tubuh ideal.
2. Frekuensi lari Para atlet terus mengoptimalkan rencana latihan dan strategi untuk meningkatkan peforma mereka, tetapi kita tidak perlu menirunya jika baru saja memulai rutinitas. “Dalam hal penurunan berat badan, memindahkan dan membakar kalori adalah yang penting,” kata O'Connor. Jika kita menyukai sprint, yang mampu membakar kalori lebih tinggi setiap menit, maka lakukanlah. Tapi, jika kita lebih suka berjalan atau jogging lambat, kita hanya perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk membakar kalori. Riset dalam Medicine & Science in Sports & Exercise membuktikan pelari lebih banyak menurunkan berat badan daripada pejalan kaki selama periode enam tahun karena efek afterburn. “Berlari dengan intensitas tinggi akan menghasilkan afterburn, di mana tubuh terus membakar kalori meski Anda tidak lagi bergerak,” kata Rubin. Dia menyarankan, untuk memulainya dengan jalan kaki sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit yang dibarengi dengan berlari selama 30 detik hingga 60 detik.
Editor: Khomarul Hidayat