Enam usaha jadi pemenang Youth Co:Lab, program inkubator UNDP dan Citi Foundation



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekang Mangrove Park, sebuah wirausaha muda di bidang pariwisata lingkungan yang berasal dari Kepulauan Riau, hari ini terpilih sebagai pemenang program pengembangan wirausaha muda, Youth Co:Lab yang diselenggarakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (UNDP) Indonesia bersama dengan Citi Foundation dan didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Pemenang kedua adalah Econella, wirausaha di bidang energi dan pengolahan limbah yang berasal dari Sulawesi Selatan, dan pemenang ketiga adalah SPAIRUM, wirausaha muda di bidang pengolahan air minum dari Kalimantan Barat. Para pemenang berhasil terpilih setelah melalui proses final pitching di acara Youth Co:Lab Bootcamp yang di ikuti oleh 10 finalis.

Tiga pemenang lain nya adalah The Rainbow English Centre yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia di daerah perkampungan nelayan di Kutai Timur, Elok by Ibu, berfokus pada pemberdayaan perempuan di DKI Jakarta dan Rumah Mangrove, yang memiliki produk mangrove untuk meningkatkan nilai tambah dan taraf hidup nelayan, serta memperbaiki ekosistem pesisir di Bali. 


Para pemenang mendapatkan hibah dari UNDP, Citi Foundation, dan Kemenpora dengan total 53 juta rupiah untuk lebih memperkuat bisnis dan dampak usaha sosial yang dijalankan.

Baca Juga: Syngenta Indonesia berencana luncurkan aplikasi untuk bantu petani tahun depan

10 finalis wirausaha muda yang diantaranya Carbon Addons, Econella, EcoplastID, Gerakan Muda Sadar Gizi, Ekang Mangrove Park, The Rainbow English Center, Elok by Ibu, SPAIRUM, Rumah Mangrove, dan Econella, terpilih dari 116 peserta yang mengikuti tiga bulan lokakarya dan pendampingan yang diselenggarakan dan bekerja sama dengan Platform Usaha Sosial (PLUS) dan Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM). 

Peserta Youth Co:Lab tahun ini terbagi atas lima kategori yakni pendidikan, ekonomi kreatif, kesehatan, lingkungan khususnya kehutanan dan pengelolaan limbah, serta pertanian dan energi terbarukan. Di dalam lokakarya dan pendampingan tersebut, para peserta dibekali dengan ilmu mengenai analisa bisnis dan juga persiapan pitching. 

Youth Co: Lab merupakan program dukungan Citi Foundation yang mencerminkan misi global Pathways to Progress sebagai upaya meningkatkan kemampuan kerja dan peluang ekonomi bagi generasi muda berpenghasilan rendah dan rentan. 

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengungkapkan generasi muda perlu memiliki daya saing yang tinggi agar dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Hal tersebut tentunya perlu diimbangi dengan keterampilan yang mumpuni.

Baca Juga: GajiGesa raih pra-seri A funding US$ 6,6 juta yang dipimpin oleh MassMutual Venture

"Selaras dengan misi dan komitmen Citi Foundation, kami terus mendukung pelaksanaan program Youth Co: Lab yang telah memasuki tahun keempat. Melalui pendampingan dan pelatihan, kami membantu para generasi muda dalam memaksimalkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar mampu memanfaatkan dengan baik setiap peluang yang ada dengan baik,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (8/12).

Data BPS tahun 2021 menunjukkan bahwa generasi muda menduduki tingkat pengangguran terbuka tertinggi selama pandemi Covid-19, yaitu sebesar 11,3% untuk lulusan tingkat pendidikan SMK dan sebesar 9,09% untuk lulusan tingkat pendidikan SMA. 

“Kami berharap agar program ini mampu menghadirkan ekosistem kewirausahaan Indonesia yang lebih mendukung, serta memberi kesempatan bagi generasi muda untuk hadir dengan beragam solusi inovatif yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada di masyarakat, terutama dalam masa pandemi ini,” ungkap Puni.

Sophie Kemkhadze, Wakil Kepala Perwakilan UNDP Indonesia mengungkapkan UNDP percaya bahwa pelibatan kaum muda sangat penting dalam mendorong inovasi dan  kewirausahaan sosial yang berkontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan SDGs. 

Ia menambahkan bahwa program Youth Co:Lab merupakan salah satu upaya UNDP mendorong pengembangan ekosistem kewirasuhaan muda di berbagai daerah di Indonesia dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal (no one left behind) dalam proses pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. 

Sementara Imam Gunawan, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Kemenpora bilang pihaknya mendukung dan mendorong perkembangan ekosistem kewirausahaan pemuda di Indonesia salah satunya melalui Youth Co:Lab yang dijalankan UNDP bersama dengan Citi Foundation. 

Final pitching 10 finalis Youth Co:Lab dilangsungkan bersama dengan Tech in Asia (TIA) yang dihadiri oleh panel juri yang merupakan investor, praktisi bisnis, dan pemerintah diantaranya Awang Dhewangga dari UMG IdeaLab Indonesia, Dzikro dari Kemenpora, dan Ossy Indra Wardhani dari GDP Venture. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi