KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) ratusan juta dolar AS tahun ini. Senior Advisor Investor Relations PT Energi Mega Persada Tbk Herwin W. Hidayat mengatakan, estimasi capex ENRG di tahun 2023 berkisar US$ 100 juta - US$ 150 juta. “Alokasi capex untuk aset-aset Kangean (gas) di Jawa Timur, Malacca (minyak) di Riau, Bentu (gas) di Riau, Korinci (gas) di Riau, dan aset-aset perusahaan lainnya seperti aset South CPP (minyak & gas) di Riau dan aset Tonga (minyak) di Sumatra Utara,” kata Herwin kepada Kontan.co.id, Jumat (31/3). Saat ini, ENRG memang tengah fokus mengembangkan dan meningkatkan produksi dari aset-aset yang sudah ada.
Baca Juga: Produksi Minyak Naik, Laba Bersih Energi Mega Persada (ENRG) Tembus Rp 1 Triliun Pengembangan atas aset-aset eksisting meliputi kegiatan pemboran di sumur-sumur pengembangan (
development wells) dan di sumur-sumur eksplorasi (
exploration wells) - untuk menambah volume produksi migas dan menambah jumlah cadangan migas. Sebelumnya, bisnis migas perusahaan menghasilkan capaian kinerja keuangan yang ciamik. Mengintip data internal perusahaan, ENRG membukukan produksi minyak 5.336 barel per hari serta produksi gas 197 juta kaki kubik per hari di tahun 2022. Sebagai gambaran, di tahun 2021, realisasi produksi minyak ENRG berjumlah 4.840 barel per hari, sementara produksi gas ENRG mencapai 202 juta kaki kubik per hari. Dari sisi harga, harga jual rata–rata keduanya kompak naik tahun lalu. Tercatat, average oil price ENRG naik dari semula US$ 63,71 per barel di 2021 menjadi US$ 91,29 barel per hari di 2022. Sementara itu, average gas price ENRG naik dari semula US$ 5,53 per million british thermal unit (mmbtu) di tahun 2021 menjadi US$ 6,25 per mmbtu. Alhasil, kinerja topline dan bottom line ENGR kompak naik di tahun 2022. Laporan keuangan ENRG yang terbit pada Jumat (31/3) menunjukkan, penjualan neto ENRG naik 11,28% secara tahunan dari semula US$ 406,09 juta di tahun 2021 menjadi US$ 451,93 juta di tahun 2022. Seturut penjualan neto yang mendaki, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ENRG naik 65,89% yoy menjadi US$ 66,75 juta di tahun 2022. Sebelumnya, raihan bottom line ENRG berjumlah US$ 406,09 juta di tahun 2021.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham DMAS, ENRG, dan TMAS dari Ajaib Sekuritas untuk Jumat (10/2) Dalam siaran persnya, Direktur & CFO PT Energi Mega Persada Tbk Edoardus Ardianto menjelaskan bahwa capaian kinerja EMP di tahun 2022 didorong oleh capaian kinerja produksi dan upaya efisiensi biaya yang dilakukan oleh perusahaan. ”Faktor utama yang menyebabkan kenaikan kinerja Penjualan dan Laba Bersih EMP adalah adanya peningkatan produksi minyak Perusahaan dari tahun sebelumnya dan kemampuan EMP untuk mengefisiensikan biaya-biaya operasional demi meningkatkan profitabilitas Perusahaan,” terangnya dalam keterangan tertulis yang dipublikasi Jumat (31/3). Per 31 Desember 2022 lalu, kas dan setara kas akhir tahun ENRG berjumlah US$ 46,28 juta. Jumlah tersebut naik 40,60% dibanding kas setara kas awal tahun ENRG yang berjumlah US$ 32,93 juta pada 2022 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi