KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelanjutan Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II kini mulai menemui titik cerah pasca PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan niat untuk tidak melanjutkan pengembangan blok tersebut. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan sebelumnya Chevron berniat melepas hak partisipasinya pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain. Kendati demikian, beberapa waktu terakhir diskusi pelepasan ini mengerucut pada ENI sebagai kandidat kuat. Asal tahu saja, konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62%, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20% dan Sinopec 18%. "IDD perkembangan terakhir Chevron sudah lebih mengerucut dengan ENI, mungkin saat ini sedang proses finalisasi," terang Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/9).
ENI jadi kandidat kuat lanjutkan Blok IDD gantikan Chevron
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelanjutan Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II kini mulai menemui titik cerah pasca PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan niat untuk tidak melanjutkan pengembangan blok tersebut. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan sebelumnya Chevron berniat melepas hak partisipasinya pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain. Kendati demikian, beberapa waktu terakhir diskusi pelepasan ini mengerucut pada ENI sebagai kandidat kuat. Asal tahu saja, konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62%, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20% dan Sinopec 18%. "IDD perkembangan terakhir Chevron sudah lebih mengerucut dengan ENI, mungkin saat ini sedang proses finalisasi," terang Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/9).