ENRG akan refinancing utang US$ 250 juta



JAKARTA. Emiten minyak dan gas (migas) yang dikendalikan Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana kembali melakukan efisiensi dengan jalan membiayai kembali (refinancing) utang berbunga tinggi.

Imam P. Agustino, Presiden Direktur ENRG mengatakan, dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan refinancing atas utang senilai US$ 200 juta-US$ 250 juta. Pinjaman itu rencananya akan diganti dengan fasilitas baru yang diharapkan berbunga lebih rendah.

"Kami sedang melakukan penjajakan mencari pinjaman baru untuk refinancing tersebut," terang Imam di Jakarta, Rabu (27/8). Jika merujuk pada laporan keuangan ENRG per 30 Juni 2014, ada beberapa fasilitas utang yang memang dikenakan bunga sangat tinggi.


Fasilitas pertama berasal dari Pro Strategic Investors Ltd. senilai US$ 102,02 juta. Pinjaman yang diperoleh anak usaha ENRG, EMP Energy Ltd. (EEL), itu dikenakan bunga terbilang besar, yaitu 20% per tahun.

EEL menggunakan US$ 92,02 juta dari utang itu untuk membayar pinjaman anak usahanya, EMP International (BVI) Ltd., kepada ND Owen Holdings Ltd. Sementara US$ 10 juta sisanya digunakan untuk keperluan operasional umum. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman ini tercatat US$ 92,02 juta.

ENRG juga menanggung fasilitas utang jangka pendek senilai US$ 61,95 juta dari PST Finance Ltd. Seperti halnya fasiltias dari Pro Strategic, utang ini pun dikenakan bunga sebesar 20% per tahun.

Fasilitas yang diperoleh ENRG pada 17 Oktober 2013 itu semestinya jatuh tempo pada 15 Juni 2014 lalu. Namun, ENRG sudah memperpanjang tenor fasilitas itu menjadi kuartal IV tahun ini. Per 30 Juni 2014, saldo fasilitas ini senilai US$ 64,06 juta.

Rencana refinancing ini merupakan bagian dari strategi ENRG untuk melakukan efisiensi dari sisi keuangan. Pada Desember tahun lalu, ENRG memang berhasil melakukan refinancing lantaran mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi US$ 203 juta yang difasilitasi oleh Bank of America Merrill Lynch, Bank of India dan Intesa Sanpaolo SpA.

Fasilitas utang itu memiliki jangka waktu 5 tahun dengan suku bunga LIBOR +6% per tahun. Utang ini melengkapi fasilitas senilai US$ 90 juta yang diterima ENRG pada 5 Desember 2013 lalu.

Kreditur utang tersebut adalah Bank of New York Mellon cabang Singapura. ENRG menjaminkan seluruh saham di dua anak usaha, PT Tunas Harapan Perkasa dan PT Imbang Tata Alam untuk mendapatkan fasilitas 5 Desember.

Jaminan lain utang itu adalah hak tagih yang dimiliki anak ENRG dari hasil penjualan minyak dan gas (migas). Dana tersebut kemudian digunakan ENRG untuk membayar fasilitas senilai US$ 228,87 juta dari ND Owen yang diperoleh anak usaha, EMP International (BVI) Ltd. (EIBL) pada 20 Desember 2011.

Dana tersebut digunakan oleh EIBL untuk mengakuisisi 100% saham CNOOC ONWJ Ltd dari CNOOC Southeast Asia Limited. Strategi refinancing itu memangkas tingkat bunga yang ditanggung ENRG hingga 14% per tahun atau senilai US$ 28 juta per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie