KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan fokus pada produksi minyak dan gas (migas) melalui asetnya yang masih tersisa .

Herwin Hidayat, Investor Relations ENRG mengatakan, hingga saat ini, perusahaan telah memproduksi rata-rata 8.600 barel minyak per hari. "Hingga akhir tahun, kami optimistis bisa mencapai 9.000 barel per hari," ujarnya, Rabu (18/10).

Blok Kangean dan Bentu menjadi andalan perusahaan. Sejatinya, ENRG masih memiliki Blok Malaka. Namun, sumur minyak di blok ini sudah tua sehingga produksinya sudah tidak maksimal lagi. "Untuk menjaga produksinya tidak berkurang saja sudah sulit, apalagi meningkatkan produksinya," imbuh Herwin.

Kondisi ini pula yang membuat ENRG melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 110 pekerja. Jumlah ini setara dengan sepertiga total pekerja EMP Malacca Strait SA yang menjadi pengelola blok tersebut.

Tekanan bagi ENRG tidak hanya datang dari Blok Malaka. Perusahaan juga terpaksa kehilangan asetnya di Blok Buzi lantaran Pemerintah Mozambik memilih tidak memperpanjang kontrak pengelolaan blok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati