KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) untuk menjual hak partisipasi atau participating interest Blok Buzi bakal terganggu. Belum sempat dijual, perusahaan justru kehilangan asetnya yang ada di Mozambik tersebut. Kontrak pengelolaan blok tersebut berakhir pertengahan tahun ini. "Tapi, pemerintah Mozambik justru tidak memperpanjang kontrak tersebut," ujar Herwin Hidayat, Investor Relations ENRG, Rabu (18/10). Sekadar kilas balik, ENRG mencaplok 75% saham Blok Buzi di Mozambik pada tahun 2013 silam. Sisa saham sebesar 25% dimiliki oleh Pemerintah Mozambik dan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (BNH).
Kala itu, ENRG melakukan perjanjian jual beli saham dengan Greenwich International Ltd., Seychelles. Dalam perjanjian itu, ENRG sepakat untuk mengakuisisi 100% saham Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd., Singapura (BHPL) dari Greenwich senilai US$ 175 juta. BHPL adalah pemegang 75% kuasa pertambangan Blok Buzi Exploration and Productions Concession Contrack (EPCC) di Mozambik.