Enseval membangun gudang logistik di Cikarang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal memperluas kapasitas gudang dan logistik di Cikarang, Jawa Barat. Rencana aksi korporasi tersebut bakal melibatkan anak perusahaan, yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT).

Ekspansi Enseval berupa perluasan kapasitas gudang dan logistik. Enseval membeli lahan seluas 5 hektare (ha) hingga 10 ha. Sementara nilai investasi perluasan pabrik itu berkisar Rp 80 miliar hingga Rp 150 miliar.

Target utama Kalbe Farma adalah mengintegrasikan seluruh kegiatan bisnis logistik agar lebih efisien. "Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan," terang Vidjongtius, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7).


Selain Cikarang, Enseval memiliki dua regional distribution center (RDC) atau pusat distribusi regional di Jakarta dan Surabaya Jawa Timur. Kedua fasilitas distribusi  itu menampug obat-obatan, barang konsumsi, kosmetik hingga barang dagangan lain.

Kapasitas RDC Jakarta lebih dari 24.000 pallet dengan luas 12.000 meter persegi (m²). Gudang itu juga memiliki fasilitas penyimpanan obat seluas 2.000 m² dengan suhu khusus. Sementara RDC Surabaya menempati area 3.700 m² dengan daya tampung mencapai 5.000 pallet.

Selain memperluas gudang dan logitistik, Kalbe Farma sebagai pemilik 91,80% saham EPMT ingin menambah jaringan pemasaran anak usahanya itu. Tahun ini mereka akan menambah satu hingga dua cabang di wilayah Indonesia bagian Timur. Biaya yang disediakan Rp 25 miliar hingga Rp 50 miliar.

Menurut catatan internal Kalbe Farma, Enseval telah mengoperasikan 47 cabang dan 29 kantor penjualan. Komposisi sumber pendapatan anak perusahaan itu terdiri dari 70% Grup Kalbe Farma  dan 30% pihak lain.

Tambah prinsipal

Sementara informasi dalam laporan keuangan Enseval periode 31 Maret 2018 menyebutkan, dua kategori penjualan berdasarkan geografis. Penjualan dari Wilayah Timur tercatat Rp 2,05 triliun, sedangkan Wilayah Barat sebesar Rp 2,68 triliun. Kalau disandingkan dengan total penjualan bersih Rp 4,73 triliun, masing-masing berkontribusi 43,34% dan 56,66%.

Rencana lain Kalbe Farma atas Enseval pada tahun ini adalah menambah prinsipal. "(Penambahan) produk baru ikut principal yang dilayani Enseval, setiap tahun selalu ada, bisa 10 sampai 20 produk baru," kata Vidjongtius.

Sambil menggelar ekspansi fisik, Kalbe Farma ingin jaringan distribusi Enseval juga kuat di dunia maya. Maka itu, perusahaan berkode saham KLBF di Bursa Efek Indonesia tersebut mendorong Enseval melakukan transformasi bisnis digital.

Lagi-lagi Kalbe Farma membidik peningkatan efisiensi bisnis. Selain itu, Kalbe juga berharap bisa meningkatkan produktivitas dengan cara mengoptimalkan teknologi informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati