Enseval perluas jaringan hingga ke kota sekunder



JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk farmasi, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) bertekad memperluas jaringan distribusinya di 2014 mendatang. Untuk mendukung rencana ekspansinya ini, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KBLF) ini menganggarkan belanja modal senilai Rp 300 miliar tahun depan.

Belanja modal akan digunakan untuk membangun empat cabang di Depok, Serang, Madiun, dan Lamongan. Lantas Enseval juga akan mendirikan enam depo di Tanjung Balai, Magelang, Batang, Blitar, Jombang, dan Singkawang serta satu kantor pemasaran di Probolinggo.

Amelia Bharata, Direktur Keuangan Enseval bilang, perusahaannya memang lebih banyak mengincar kota sekunder. "Kami sudah punya cabang di hampir semua ibukota provinsi di Indonesia," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (20/11).


Saat ini, jaringan distribusi Enseval saat ini meliputi 43 cabang ditambah 23 cabang anak usaha, 14 kantor pemasaran, dua pusat distribusi regional, dan satu depo. Tahun ini, perusahaan baru meresmikan dua cabang baru di Pontianak dan Cirebon.

Seiring dengan ekspansinya, Enseval berharap penjualannya di 2014 tumbuh 15% dari target tahun ini yang dipatok Rp 16,5 triliun. Perusahaan ini juga masih percaya diri labanya tumbuh 5%-10% dari target tahun ini Rp 300 miliar-Rp 320 miliar walaupun beban operasional membengkak.

Amelia menjelaskan, 60% hingga 80% beban operasional mengalir untuk upah karyawan dan transportasi. Namun menurutnya, menaikkan tarif distribusi tidak mungkin dilakukan karena prinsipal justru menegosiasi supaya tarif dipangkas.

Sampai dengan kuartal III-2013, Enseval membukukan penjualan bersih Rp 11,16 triliun, meningkat 16% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara laba tahun berjalan perusahaan naik 15% menjadi Rp 290,21 miliar.

Apabila ditilik lebih lanjut, penjualan Enseval didominasi oleh barang konsumsi sebesar 43,71%. Selanjutnya oleh obat resep, obat bebas, bahan baku, alat kesehatan, obat hewan dan ternak, serta jasa layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon