KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan distribusi obat, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (
EPMT) optimistis untuk terus menumbuhkan kinerja baik di tahun ini maupun di tahun depan. Perseroan menggenjot kinerja dengan terus melakukan ekspansi gudang dan transformasi sistem distribusinya dengan platform digital. Manajemen memaparkan, perusahaan telah merenovasi gudang di Sukabumi sehingga ada penambahan kapasitas, dari 502 pallet menjadi 990 pallet di tahun 2020 ini. Selain itu EPMT juga tengah menyelesaikan gedung dan gudang di kantor cabang Makassar dengan kapasitas penyimpanan 5.500 pallet. Sedangkan di bulan November tahun ini, Jos Iwan Atmadjaja, Direktur EPMT, mengatakan perseroan telah meresmikan pusat distribusi dan gudang produk bahan baku di Deltamas yang masing-masing berkapasitas 13.500 pallet dan 17.800 pallet. Untuk ekspansi pergudangan di tahun ini dana diperoleh dari anggaran belanja modal (capex) senilai Rp 150 miliar.
"Untuk tahun 2021 anggaran capex kami perkirakan sekitar Rp 100 miliar," ujar Jos saat paparan publik perseroan virtual berlangsung, Rabu (16/12). Dana tersebut tampaknya akan dipergunakan untuk pengembangan beberapa lini seperti pembangunan gedung dan gudang di kota Tegal dan Kediri pada tahun depan. Perseroan juga berencana melakukan renovasi gedung dan gudang di Yogyakarta dan Manado. Serta penguatan sistem teknologi informasi perseroan yang terdiri dari beberapa bagian seperti digital ordering, multi sourcing, pembayaran dan logistik. "Seluruh inovasi dari platform digital tersebut untuk mendukung jalannya bisnis distribusi perseroan," terang Jos. Untuk itu tanpa menyebutkan targetnya di tahun ini secara rinci, manajemen optimistis mampu memperoleh pertumbuhan positif baik dari segi revenue maupun bottomline hingga akhir tahun nanti.
Baca Juga: IPO di akhir 2020 masih ramai, tahun depan diprediksi lebih semarak "Sedangkan untuk target tahun depan masih tahap finalisasi, kami yakin pertumbuhan EPMT akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021," sebut Jos. Manajemen juga menyebutkan di tahun 2021 akan mengembangkan cold chain management di rantai distribusi yang EPMT miliki. Jos menerangkan perseroan juga siap jika dibutuhkan dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 di masa mendatang, meskipun belum ada keterangan lebih lanjut bagaimana kerjasama yang diharapkan dari EPMT. Yang jelas kata Jos, perseroan mempunyai cabang yang kuat dan siap membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Asal tahu saja anak usaha Kalbe Farma ini memiliki 48 cabang di berbagai kota di Indonesia dengan 25 sales office yang menyokong keberadaan cabang tersebut. Mengintip laporan keuangan perseroan sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, pendapatan bersih tercatat tumbuh 2,35% secara tahunan menjadi Rp 16,86 triliun. Kontributor terbesar bagi pendapatan bersih EPMT ialah segmen barang konsumsi sebanyak 43,83% di kuartal ketiga tersebut. Penjualan barang konsumsi juga bertumbuh 3,94% secara tahunan menjadi Rp 7,39 triliun.
Sedangkan satu-satunya segmen bisnis yang turun ialah obat resep, yang mana pada kuartal ketiga tahun ini nilai penjualannya tercatat Rp 4,29 triliun atau turun 3,92% secara tahunan. Segmen bisnis yang tumbuh paling tinggi ialah obat bebas dengan pertumbuhan 6,76% secara tahunan menjadi Rp 2,63 triliun di kuartal ketiga tahun 2020. Baik obat resep dan obat bebas berkontribusi masing-masing terhadap total pendapatan bersih EPMT saat ini sebesar 25,47% dan 15,64%. Meski pendapatan bersih mengalami pertumbuhan, dari sisi beban pokok penjualan mengalami kenaikan 3,02% secara tahunan di kuartal ketiga tahun ini. Sehingga laba kotor tercatat turun 2,92% secara tahunan menjadi Rp 1,78 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Setelah dikurangi pos beban lainnya didapati laba bersih perseroan di kuartal ketiga tahun 2020 mencapai Rp 436,36 miliar atau turun 7,34% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .