KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lifting minyak Indonesia menjadi sorotan. Pasalnya, jika tak ada perbaikan teknologi, lifting minyak akan mengalami tren kemerosotan hingga tahun 2030 nanti, yang diproyeksikan hanya akan mencapai 281.000 barrels of oil per day (BOPD). Padahal, menurut Wakil Kepala SKK Migas, Sukandar, di tahun 2017 lifting minyak sebesar 804.000 BOPD. Jumlah itu diproyeksikan akan menurun menjadi 775.000 BOPD pada tahun ini. Penurunan secara konsisten terjadi setiap tahun. Senada, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, tak menyangkal, bahwa dari sisi produksi minyak Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2010.
EOR diproyeksikan bisa menahan laju penurunan lifting minyak bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lifting minyak Indonesia menjadi sorotan. Pasalnya, jika tak ada perbaikan teknologi, lifting minyak akan mengalami tren kemerosotan hingga tahun 2030 nanti, yang diproyeksikan hanya akan mencapai 281.000 barrels of oil per day (BOPD). Padahal, menurut Wakil Kepala SKK Migas, Sukandar, di tahun 2017 lifting minyak sebesar 804.000 BOPD. Jumlah itu diproyeksikan akan menurun menjadi 775.000 BOPD pada tahun ini. Penurunan secara konsisten terjadi setiap tahun. Senada, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, tak menyangkal, bahwa dari sisi produksi minyak Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2010.