KONTAN.CO.ID - Usai terselenggaranya puncak perhelatan Presidensi G20 Indonesia di Bali pada pertengahan November lalu, Indonesia semakin menegaskan posisi dan peran strategisnya dalam keikutsertaan mengatasi berbagai tantangan global saat ini. Presidensi G20 Indonesia juga telah menghasilkan concrete deliverables yang berfokus pada isu strategis mulai dari penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, transisi energi yang berkelanjutan, hingga ketahanan pangan. Sejumlah hasil konkret yang menjadi pembeda dalam Presidensi G20 Indonesia tersebut mulai dari pembentukan pandemic fund mencapai USD 1.5 miliar, dukungan Amerika Serikat terkait transisi energi melalui Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang berkomitmen melakukan investasi sebesar USD 600 miliar, Just Energy Transition Partnership (JETP) yang merupakan insiasi Pemerintah Jepang dengan komitmen sebesar USD 20 miliar, hingga inisiasi Asia Zero Emmision antara Jepang dan Indonesia. Dengan keberhasilan Indonesia dalam mengampu Presidensi G20 tersebut, Indonesia kembali dipercaya untuk mengemban Keketuaan ASEAN 2023. Mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai. Indonesia juga berupaya secara konsisten menjunjung tinggi hukum internasional, memperkuat kerjasama dan tidak menjadi proksi dari kekuatan manapun, sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Epicentrum of Growth, Indonesia Dorong Penyelesaian Isu Kawasan bagi Kemajuaan ASEAN
KONTAN.CO.ID - Usai terselenggaranya puncak perhelatan Presidensi G20 Indonesia di Bali pada pertengahan November lalu, Indonesia semakin menegaskan posisi dan peran strategisnya dalam keikutsertaan mengatasi berbagai tantangan global saat ini. Presidensi G20 Indonesia juga telah menghasilkan concrete deliverables yang berfokus pada isu strategis mulai dari penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, transisi energi yang berkelanjutan, hingga ketahanan pangan. Sejumlah hasil konkret yang menjadi pembeda dalam Presidensi G20 Indonesia tersebut mulai dari pembentukan pandemic fund mencapai USD 1.5 miliar, dukungan Amerika Serikat terkait transisi energi melalui Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang berkomitmen melakukan investasi sebesar USD 600 miliar, Just Energy Transition Partnership (JETP) yang merupakan insiasi Pemerintah Jepang dengan komitmen sebesar USD 20 miliar, hingga inisiasi Asia Zero Emmision antara Jepang dan Indonesia. Dengan keberhasilan Indonesia dalam mengampu Presidensi G20 tersebut, Indonesia kembali dipercaya untuk mengemban Keketuaan ASEAN 2023. Mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai. Indonesia juga berupaya secara konsisten menjunjung tinggi hukum internasional, memperkuat kerjasama dan tidak menjadi proksi dari kekuatan manapun, sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.