Epidemiolog ingatkan vaksin bukan solusi ajaib atasi pandemi Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pemahaman keliru terkait vaksinasi masih sering terjadi di masyarakat. Peneliti pandemi sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan, vaksin bukanlah solusi ajaib dalam mengakhiri pandemi Covid-19.

Dia bilang vaksin hanyalah salah satu cara untuk membangun kekebalan individual dan perlindungan masyarakat.

"Harus diketahui, tidak ada vaksin yang sempurna memberi perlindungan. Sebagian kecil penerima vaksin masih memungkinkan untuk tertular Covid-19, hanya saja diharapkan dampaknya tidak terlalu parah," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (2/1).


Baca Juga: Menkes: Butuh 3,5 tahun untuk selesaikan proses vaksinasi corona di Indonesia

Dicky memaparkan, sejauh ini tidak ada pandemi yang selesai dengan vaksin. Contohnya cacar, walau vaksin ada, namun selesainya penyakit tersebut memerlukan waktu 200 tahun. Begitu juga polio baru selesai dalam 50 tahun.

"Sehingga program vaksinasi untuk seluruh masyarakat mungkin butuh waktu 12 bulan atau lebih. Dan meski telah menerima vaksinasi, kewajiban 5M tetap harus dilakukan, karena akan tetap ada sebagian masyarakat yang tidak terproteksi akibat kondisi kesehatan dan keterbatasan dari vaksin itu sendiri," jelas Dicky.

Dicky melanjutkan, keberhasilan vaksinasi lebih mudah terjadi pada kondisi kurva pandemi yang sudah melandai.

Baca Juga: Ini alasan Pemprov DKI masih terapkan kebijakan belajar dari rumah di semester depan

"Fakta yang terjadi di Indonesia kurvanya masih terus naik, dikhawatirkan menjadi tidak efektif atau butuh waktu lebih lama untuk menciptakan herd immunity," terang Dicky. (Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Epidemiolog Ingatkan Vaksin Bukan Solusi Ajaib Atasi Pandemi Covid-19

Selanjutnya: Menkes: Vaksin sudah bisa didistribusikan sebelum masyarakat masuk kerja di Januari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi