KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Atik Choirul Hidajah mengatakan, libur panjang beberapa waktu lalu mendorong masyarakat untuk bepergian ke luar daerah. Hal ini mendorong terjadinya kerumunan warga di ruang publik, seperti di tempat wisata atau taman. Mereka yang berkerumun itu berisiko tertular virus penyebab Covid-19. “Ada tren kenaikan ekstrem pada HUT RI kemarin. Tren menunjukkan peningkatan risiko yang sangat besar. Perlu dibandingkan pola mobilitas ini dengan kenyataan,” ujar Atik saat berdialog melalui ruang digital, Selasa (25/8) seperti yang dikutip dari Covid19.co.id. Menurutnya, setiap individu perlu untuk menerapkan physical distancing dan tidak berkerumunan. Menurutnya, menjaga jarak atau physical distancing bertujuan untuk memberi jarak secara fisik sehingga kerumunan tidak terjadi. Ini bertujuan untuk menghindari risiko terpapar droplet dari orang di sekitar.
Epidemiolog: Libur panjang, ada tren kenaikan ekstrem peningkatan risiko Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Atik Choirul Hidajah mengatakan, libur panjang beberapa waktu lalu mendorong masyarakat untuk bepergian ke luar daerah. Hal ini mendorong terjadinya kerumunan warga di ruang publik, seperti di tempat wisata atau taman. Mereka yang berkerumun itu berisiko tertular virus penyebab Covid-19. “Ada tren kenaikan ekstrem pada HUT RI kemarin. Tren menunjukkan peningkatan risiko yang sangat besar. Perlu dibandingkan pola mobilitas ini dengan kenyataan,” ujar Atik saat berdialog melalui ruang digital, Selasa (25/8) seperti yang dikutip dari Covid19.co.id. Menurutnya, setiap individu perlu untuk menerapkan physical distancing dan tidak berkerumunan. Menurutnya, menjaga jarak atau physical distancing bertujuan untuk memberi jarak secara fisik sehingga kerumunan tidak terjadi. Ini bertujuan untuk menghindari risiko terpapar droplet dari orang di sekitar.