KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, rendahnya pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan kontak erat (tracing) dan perawatan (treatment) berkontribusi pada peningkatan kasus kematian akibat Covid-19. Sebab, kata Dicky, lemahnya testing mengakibatkan terlambatnya penemuan kasus positif Covid-19 sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan lebih awal. \ "Angka kematian itu produk kronis namanya dari tiga minggu sebelum bahkan lebih, atau produk dari keterlambatan, terlambat dideteksi, terlambat ditemukan (kasus) dan terlambat dirujuk dan ditangani, itu lah mengakibatkan kematian," kata Dicky, Rabu (28/7). Oleh karenanya, Dicky kembali menekankan pentingnya menemukan kasus dengan memperbanyak testing dan tracing. Dia menambahkan, penurunan kasus yang saat ini terjadi hanya bersifat semu. Sebab, kasus positif Covid-19 masih banyak yang belum terdeteksi. "Penurunan kasus yang semu namanya, sebetulnya yang terjadi bukan penurunan kasus tapi peningkatan kasus yang tidak terdeteksi karena minimnya testing," ujarnya.
Epidemiolog: Rendahnya testing Covid-19 berdampak pada peningkatan kasus kematian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, rendahnya pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan kontak erat (tracing) dan perawatan (treatment) berkontribusi pada peningkatan kasus kematian akibat Covid-19. Sebab, kata Dicky, lemahnya testing mengakibatkan terlambatnya penemuan kasus positif Covid-19 sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan lebih awal. \ "Angka kematian itu produk kronis namanya dari tiga minggu sebelum bahkan lebih, atau produk dari keterlambatan, terlambat dideteksi, terlambat ditemukan (kasus) dan terlambat dirujuk dan ditangani, itu lah mengakibatkan kematian," kata Dicky, Rabu (28/7). Oleh karenanya, Dicky kembali menekankan pentingnya menemukan kasus dengan memperbanyak testing dan tracing. Dia menambahkan, penurunan kasus yang saat ini terjadi hanya bersifat semu. Sebab, kasus positif Covid-19 masih banyak yang belum terdeteksi. "Penurunan kasus yang semu namanya, sebetulnya yang terjadi bukan penurunan kasus tapi peningkatan kasus yang tidak terdeteksi karena minimnya testing," ujarnya.