KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono khawatir pengalihan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjadi PPKM berlevel di tiap daerah akan membuat daerah tidak melaporkan kondisi sebenarnya. "Saya khawatirkan bahwa setiap kabupaten/kota enggak fair mengemukakan kasus Covid-19 dengan baik. Karena sekarang saja negara tidak baik mengemukakan kasus Covid-19, apalagi kalau kabupaten/kota," ujarnya, Kamis (29/7). Usai PPKM darurat memang terjadi penurunan. Namun kembali, penurunan kasus sangat bergantung dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti aturan PPKM. Ketika PPKM darurat sejak tanggal 3-20 Juli 2021, Tri Yunis melihat adanya partisipasi masyarakat sebanyak 60%.
Epidemiolog UI ini khawatir PPKM berlevel akan membuat kasus Covid-19 naik lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono khawatir pengalihan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjadi PPKM berlevel di tiap daerah akan membuat daerah tidak melaporkan kondisi sebenarnya. "Saya khawatirkan bahwa setiap kabupaten/kota enggak fair mengemukakan kasus Covid-19 dengan baik. Karena sekarang saja negara tidak baik mengemukakan kasus Covid-19, apalagi kalau kabupaten/kota," ujarnya, Kamis (29/7). Usai PPKM darurat memang terjadi penurunan. Namun kembali, penurunan kasus sangat bergantung dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti aturan PPKM. Ketika PPKM darurat sejak tanggal 3-20 Juli 2021, Tri Yunis melihat adanya partisipasi masyarakat sebanyak 60%.