JAKARTA. PT Equity Life Indonesia cukup yakin dengan kinerja tahun ini. Makanya, perusahaan asuransi jiwa ini mengincar target pertumbuhan pendapatan premi lebih dari 40% di 2015.

Sepanjang tahun 2014 lalu, Equity Life mamu mencetak pendapatan premi sebanyak Rp 706 miliar. Pendapatan premi tersebut turun sekitar 17% jika dibandingkan dengan tahun 2013. Alhasil, untuk menebus penurunan tahun lalu, Equity Life memasang target yang lumayan tinggi pada tahun ini. "Target premi tahun ini ada di kisaran Rp 1 triliun," ujar Samuel Setiawan, Presiden Direktur PT Equity Life Indonesia, Kamis (7/5). 

Menurut Samuel, konsolidasi bisnis yang dilakukan pada tahun lalu bakal berbuah manis di 2015. Dengan mengurangi porsi produk unitlink single premi, Equity Life mengincar pertumbuhan yang lebih stabil di segmen ritel.

Pada periode Januari hingga Maret 2015, Equity Life sudah mengantongi premi 30% dari target atau sekitar Rp 300 miliar. Artinya, dalam sembilan bulan terakhir, Equity Life harus mengejar pendapatan premi sebesar Rp 700 miliar.

Demi memenuhi target yang dipasang, Equity Life mendongkrak jalur penyaluran alternate distribution. Salah satunya adalah dengan menggandeng raksasa retailer asal Korea Selatan, PT Lotte Mart Indonesia untuk memasarkan produk. "Hingga akhir tahun nanti, kami targetkan menjual 100.000 polis dari program ini," terang Samuel.

Sampai tahun 2016 mendatang, Equity Life mengharapkan bisa menjaring tiga juta nasabah. Saat ini, jumlah nasabah Wquty baru mencapai 2 juta orang. Melalui kanal alternate distribution, Equity Life yakin bisa mencapai target tersebut.

Selain Lotte Mart, Equity Life juga sedang mengincar kerjasama dengan perusahaan lain. Rencananya, Equity Life akan bekerja sama dengan lima retailer lagi. "Terutama melalui kerjasama dengan mitra-mitra yang selama ini belum banyak dilirik perusahaan asuransi jiwa lain," papar Samuel.

Porsi pendapatan premi dari jalur distribusi alternatif belum begitu besar yakni hanya 15%. Namun, Samuel yakin, kontribusi dari jalur distribusi ini makin tinggi.

Apalagi, pasar yang disasar oleh jalur distribusi ini belum tersentuh oleh produk-produk asuransi jiwa. "Kami akan lari ke sana dengan sejumlah inovasi," imbuh Samuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto