JAKARTA. Era perang bunga deposito bakal segera berakhir. Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok batas atas (capping) bunga deposito di bank kelompok BUKU IV dan BUKU III, giliran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turun tangan. LPS bersiap menurunkan suku bunga penjaminan atawa LPS rate. Alasannya, suku bunga deposito mulai bergerak turun, “Ada ruang penurunan sekitar 25 basis poin (bps) hingga 50 bps,” ujar Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif LPS, Kamis (23/10). Kajian awal LPS, pemangkasan LPS rate hingga 50 bps tidak bakal mengguncang likuiditas perbankan. Besaran penurunan bunga itu sudah menghitung faktor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi, dan rencana pemangkasan stimulus dari Amerika Serikat (AS). Kebijakan penurunan bunga bakal ditentukan LPS dalam tempo enam bulan mendatang. Saat ini, LPS mengkaji sejumlah opsi terkait kebijakan itu. “LPS juga terus memantau kebijakan dan makro ekonomi pemerintahan baru,” tambah Kartika. Bankir senang
Era perang bunga deposito segera datang
JAKARTA. Era perang bunga deposito bakal segera berakhir. Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok batas atas (capping) bunga deposito di bank kelompok BUKU IV dan BUKU III, giliran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turun tangan. LPS bersiap menurunkan suku bunga penjaminan atawa LPS rate. Alasannya, suku bunga deposito mulai bergerak turun, “Ada ruang penurunan sekitar 25 basis poin (bps) hingga 50 bps,” ujar Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif LPS, Kamis (23/10). Kajian awal LPS, pemangkasan LPS rate hingga 50 bps tidak bakal mengguncang likuiditas perbankan. Besaran penurunan bunga itu sudah menghitung faktor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi, dan rencana pemangkasan stimulus dari Amerika Serikat (AS). Kebijakan penurunan bunga bakal ditentukan LPS dalam tempo enam bulan mendatang. Saat ini, LPS mengkaji sejumlah opsi terkait kebijakan itu. “LPS juga terus memantau kebijakan dan makro ekonomi pemerintahan baru,” tambah Kartika. Bankir senang