Era Jokowi, pasar obligasi merekah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pasar obligasi di era Joko Widodo bergerak positif. Dalam tiga tahun, kapitalisasi pasar obligasi bertumbuh, diversifikasi surat utang makin beragam, dan yield capai rekor terendah sepanjang masa.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, terjadi peningkatan kapitalisasi pasar obligasi karena pemerintah gencar menerbitkan obligasi guna pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Tren kapitalisasi pasar obligasi meningkat," kata Desmon, Rabu (18/10).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia kapitalisasi pasar obligasi atau total outstanding saat masa awal pemerintahan Jokowi di 2014 sebesar Rp 1.435,84 triliun. Jumlah ini meningkat per 13 Oktober 2017 menjadi Rp 2.406,69 triliun dengan jumlah obligasi pemerintah sebesar Rp 2.046,93 triliun dan jumlah obligasi korporasi sebesar Rp 359,76 triliun.


Peningkatan kapitalisasi pasar obligasi juga didukung dari semakin beragamnya diversifikasi surat utang saat pemerintahan Jokowi. Desmon menyebut, kini investor ritel mendapat tambahan pilihan instrumen investasi seperti sukuk tabungan, surat berharga negara (SBN) valas domestik, dan SBN dalam denominasi euro.

Pasar obligasi dinilai bergerak positif karena dari sisi jumlah kepemilkan di surat utang negara (SUN) terus bertumbuh. "Kita lihat asing besar juga di SUN itu juga yang membuat investor semakin tertarik untuk mengakumulasi SUN," kata Desmon.

Menjadi catatan penting, Desmon mengatakan perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintahan Jokowi di bidang reguliasi infrastruktur turut membawa dampak positif yang membawa kenaikan peringkat surat utang Indonesia ke level layak investasi atau investment grade di tahun ini.

Kenaikan peringkat ini membawa dampak positif ke pasar obligasi dengan yield yang sempat turun hingga 6,23% pada 25 September 2017 untuk tenor 10 tahun. "Level yield tersebut sebenarnya yield terendah sepanjang sejarah SUN kita, oleh karena itu bisa dibilang terjadi perbaikan-perbaikan dan perkembangan yang positif di pasar SUN kita," kata Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati