KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed memberikan sinyal tak akan menurunkan suku bunga sejalan dengan data ekonomi negara Paman Sam yang cenderung solid. Hal ini dinilai akan berdampak pada pasar saham maupun obligasi dalam negeri. Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi melihat sinyal tersebut akan direspons oleh Bank Indonesia (BI) dengan tidak seagresif tahun ini dalam menurunkan suku bunga. Seperti diketahui, pada tahun ini BI telah menurunkan suku bunga dari 6% menjadi 5%. Baca Juga: Citigroup Sekuritas Indonesia: Tahun depan, IHSG berpeluang menembus level 7.000
Era suku bunga rendah, Schroders prediksi yield saham dan obligasi di 2020 tak tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed memberikan sinyal tak akan menurunkan suku bunga sejalan dengan data ekonomi negara Paman Sam yang cenderung solid. Hal ini dinilai akan berdampak pada pasar saham maupun obligasi dalam negeri. Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi melihat sinyal tersebut akan direspons oleh Bank Indonesia (BI) dengan tidak seagresif tahun ini dalam menurunkan suku bunga. Seperti diketahui, pada tahun ini BI telah menurunkan suku bunga dari 6% menjadi 5%. Baca Juga: Citigroup Sekuritas Indonesia: Tahun depan, IHSG berpeluang menembus level 7.000