Era Suku Bunga Tinggi Dinilai Menghambat Pertumbuhan Ekspor Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era suku bunga tinggi secara global mungkin berdampak pada kinerja ekspor Indonesia ke depan. 

Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad mengungkapkan, dampak suku bunga tinggi ini bahkan sudah terlihat pada kinerja ekspor Indonesia pada kuartal III-2023. 

"Ekspor Indonesia sudah turun 4,26% yoy pada kuartal III-2023. Bahkan, rasio kontribusi ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) turun ke 21,3%," terang Emil kepada Kontan.co.id


Padahal pada periode sama tahun sebelumnya, atau pada kuartal III-2022, sumbangan ekspor kepada PDB masih sebesar 25,5%. 

Baca Juga: Pasar Kripto Mulai Bullish, Cek Penjelasan dari CEO Indodax dan Triv

Selain berdampak pada kinerja ekspor, era suku bunga tinggi akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. 

Padahal seperti diketahui, konsumsi rumah tangga merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Pada kuartal III-2023, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,06% yoy, dengan kontribusi pada pertumbuhan sekitar 52,62%. Lebih rendah dari capaian pertumbuhan kuartal III-2023 yang sebesar 5,39% yoy. 

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2023 Mungkin Menyusut

Namun, selain karena suku bunga tinggi, Emil juga melihat bahwa perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga disebabkan oleh lambatnya realisasi belanja pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli