ERAA dan kenaikan permintaan ponsel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terjadi penurunan permintaan di kuartal I-2020, saat ini mulai tampak tanda kebangkitan permintaan ponsel. Hal ini dilihat dari pengiriman ponsel China yang meningkat sepanjang kuartal II-2020 ini. 

Berdasarkan data IDC Indonesia, produsen besar asal China mencatatkan peningkatan pengiriman ponsel. Rinciannya pengiriman Vivo meningkat 15% YoY, Realme 10% YoY dan Xiaomi 3% YoY. 

Peningkatan permintaan ini menjadi katalis positif bagi penjualan ponsel, sehingga berdampak positif bagi emiten peritel ponsel seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Kuartal III-2020 bisa menjadi momentum kebangkitan ponsel buatan China.

Tambah lagi, mal akan kembali dibuka, meski dalam skema new normal. Dengan demikian, kegiatan penjualan ponsel akan berjalan lagi. 

Sejauh ini, ERAA, melalui gerai Erafone miliknya, juga sudah mengantisipasi pembatasan pergerakan masyarakat dengan penjualan lewat aplikasi WhatsApp.

Strategi diversifikasi

Produsen ponsel terus berinovasi untuk mengembangkan semua segmentasi produk ponsel. Inovasi untuk produk ponsel mulai dari kelas new entry hingga premium. Strategi diversifikasi ini diterapkan akibat tertekannya penjualan ponsel yang merata di seluruh segmen. 

Produsen ponsel yang tadinya fokus ke segmen kelas atas seperti Samsung, kini mulai terus berinovasi untuk mencapai segmen menengah. Begitu pula dengan Oppo dan Xiaomi sebagai produsen ponsel papan atas yang terus berinovasi untuk menggenjot penjualan di semua segmen. 

Kami melihat ada peluang trading di ERAA, diikuti peningkatan volume yang masif. Kami mereferensikan ERAA sebagai saham swing trading dengan area beli 1.300-1.315. 

Jual jika harga turun dari 1.220 sebagai pembatasan risiko dan perkiraan profit taking di area 1.400-1.470.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata