Erajaya berambisi tambah 70 gerai Erafone di 2013



JAKARTA. Pesatnya perkembangan bisnis telekomunikasi di tanah air memacu PT Erajaya Swasembada Tbk gencar berekspansi. Yang teranyar, peritel bidang telekomunikasi ini membuka gerai multi merek bertajuk Erafone Megastore di  Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali pada akhir pekan lalu.Gerai tersebut menjadi gerai Erafone Megastore pertama yang dibuka tahun ini. Dengan tambahan gerai di Bali, maka perusahaan kini mengoperasikan delapan gerai Erafone Megastore.Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya, Djatmiko Wardoyo menuturkan, Bali dipilih sebagai lokasi karena pasarnya relatif tinggi. "Bali menjadi tujuan wisatawan. Walaupun yang beli bukan wisatawan, tetapi pengaruhnya besar," ujarnya kepada KONTAN, Senin (11/2).Sebelum hadir di Bali, Erafone Megastore sudah lebih dulu merambah Jakarta, Solo, Surabaya, Medan, dan Makassar. Djatmiko bilang, ke depan, Erajaya akan memprioritaskan ekspansi Erafone Megastore ke kota-kota besar di luar Jakarta. Misalnya, Bandung, Semarang, Palembang, Balikpapan, dan Samarinda.Asal tahu saja, hingga akhir Januari 2013, perusahaan berkode ERAA ini sudah mengoperasikan 370 gerai di seluruh Indonesia. Gerai tersebut meliputi gerai multi merek bertajuk Erafone dan Erafone Megastore. Selain itu, ada pula gerai satu merek seperti Android Nation, Blackberry Store, Sony Xperia Shop, Nokia Store, Samsung Experiental Shop, iBox, dan Click. Perbedaan gerai Erafone dan Erafone Megastore adalah dari sisi luas. Gerai Erafone Megastore harus memenuhi luas minimal 250 meter persegi (m2), dan menyediakan minimal 10 merek, yang dilengkapi layanan bernilai tambah. Sedangkan, gerai Erafone lebih kecil, dengan luas berkisar 30 m2-80 m2.Mengingat luasnya lebih besar, ekspansi Erafone Megastore memang lebih lambat ketimbang Erafone. "Sejak awal tahun ini, kami sudah membuka tiga gerai Erafone, sementara Megastore baru satu gerai," ungkap DjatmikoNah, hingga penghujung tahun ini, Erajaya berencana menambah 70 gerai Erafone. Tujuh gerai di antaranya adalah Erafone Megastore. Sedangkan, untuk penambahan gerai satu merek, seperti Android Nation, Nokia Store atau Blackberry Store, Erajaya belum bisa menyebut target. Maklum, ekspansi gerai jenis ini sangat tergantung prinsipal merek.Sayang, Djatmiko enggan merinci investasi untuk pembukaan masing-masing gerai, termasuk sumber dana ekspansi gerai. Dia hanya bilang, belanja modal yang disiapkan Erajaya tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Sekadar gambaran, tahun lalu, perusahaan menggelontorkan belanja modal Rp 90 miliar.  Sepanjang tahun lalu Erajaya telah membuka 60 gerai baru. Djatmiko juga belum mau membeberkan target kinerja tahun ini, lantaran pencapaian tahun lalu masih diaudit. Kendati demikian, dia optimistis,  target pendapatan tahun lalu sebesar Rp 12,5 triliun bakal tercapai. Target itu lebih tinggi 81,16% ketimbang pendapatan tahun 2011. Meski tidak merinci besarannya, Djatmiko bilang, kontributor terbesar penjualan Erajaya berasal dari anak usahanya, yaitu PT Teletama Artha Mandiri (TAM). Wajar saja, TAM memiliki portofolio merek paling banyak di antara anak usaha lainnya. TAM merupakan distributor untuk tujuh merek, yaitu Blackberry, Samsung, Sony Mobile, LG, HTC, Motorola, dan merek lokal Venera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini