BATAM. Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan ritel produk telekomunikasi seluler, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai percaya diri memproduksi ponsel merek sendiri. Untuk memuluskan rencana ini, Erajaya menggandeng perusahaan manufaktur elektronik PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) untuk memproduksi ponsel racikan Erajaya dengan label Venera. Sebagai debut, tipe ponsel pertama yang diproduksi adalah Venera 138. Ini adalah feature phone atau ponsel fitur yang dibanderol seharga Rp 150.000 per unit. Asal tahu saja, Venera merupakan merek milik Erajaya yang sudah beredar di pasaran sejak 2009. Perusahaan ini masih mengimpor Venera dari China. Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group Hasan Aula menjelaskan, latar belakang perusahaannya memproduksi sendiri ponsel adalah adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2013. Beleid ini memang mewajibkan importir ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet untuk mendirikan industri di dalam negeri.
Erajaya bikin ponsel Venera
BATAM. Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan ritel produk telekomunikasi seluler, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai percaya diri memproduksi ponsel merek sendiri. Untuk memuluskan rencana ini, Erajaya menggandeng perusahaan manufaktur elektronik PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) untuk memproduksi ponsel racikan Erajaya dengan label Venera. Sebagai debut, tipe ponsel pertama yang diproduksi adalah Venera 138. Ini adalah feature phone atau ponsel fitur yang dibanderol seharga Rp 150.000 per unit. Asal tahu saja, Venera merupakan merek milik Erajaya yang sudah beredar di pasaran sejak 2009. Perusahaan ini masih mengimpor Venera dari China. Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group Hasan Aula menjelaskan, latar belakang perusahaannya memproduksi sendiri ponsel adalah adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2013. Beleid ini memang mewajibkan importir ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet untuk mendirikan industri di dalam negeri.