Erajaya luncurkan produk GoPro Hero 7 black



KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Sinar Eka Selaras (SES), anak usaha Erajaya Group sebagai importir dan distributor ekslusif GoPro kembali meluncurkan seri Hero terbaru yakni Hero 7 Black yang dibandrol harga Rp 6,9 juta.

Hasan Aula, Vice Precident & CEO PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengataakan produk ini kembali dihadirkan mengingat industri Internet of Things (IoT) diprediksi akan mampu sejajar dengan mobile phone.

"Kita lihat animo masyarakat akan teknologi itu kian meningkat khususnya untuk kebutuhan pada kamera seperti GoPro ini sangat tinggi," ujarnya saat membuka acara peluncuran GoPro Hero 7 Black, Selasa (23/10).


Sangeet Singh, Marketing Manager SEA GoPro mengatakan berbeda dengan produk GoPro sebelumnya, GoPro Hero 7 Black memiliki lebih dari 17 fitur baru. "Kali ini diluncurkan tiga variasi, Hero 7 black, seharga Rp 7 juta, Hero 7 Silver seharga Rp 5,5 juta serta Hero 7 White Rp 4 juta," ujarnya.

Sementara, Djatmiko Wardoyo, Director Marketing and Communication Erajaya Group menjelaskan GoPro Hero adalah salah satu produk yang dinantikan oleh pelanggan di Indonesia khususnya untuk content creator vlog di jejaring sosial YouTube, para petualang, pencinta hobi olahraga yang ekstrem, dan bagi penyuka selfie atau sekedar mengabadikan momen sehari-hari.

"Produk baru ini sudah bisa didapatkan di seluruh jaringan ritel Erajaya bahkan tokoh elektronik tradisional," ujarnya. Hero 7 Black sendiri memiliki layar sentuh dua inci dan dapat tahan air hingga 30 kaki. Disertai dengan kemampuan HD video dan performa foto 12 mega piksel (MP).

Tidak hanya itu, yang membedakannya dengan GoPro Hero sebelumnya, Hero 7 Black ini dilengkapi dengan HyperSmooth Stabilization, Live Stream, TimeWrap Video, SuperPhoto, Potrait Mode, Enhanced Audio, Intuitive Touch Interface, Short Clips, Photo Timer, Rugged anf Waterproof, Voice Control, GPS, dan Touch Zoom.

Ditanya soal kontribusi produk IoT pada kinerja perseroan, Djatmiko enggan buka-bukaan hanya saja ia mengatakan sejauh ini kontribusinya tidak lebih dari 10%. "Kalau sejauh ini, dua tahun belakangan dikembangkan kontribusinya masih kecil tidak sampai dua digit," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .