KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten peritel elektronik dan gawai, PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) terus berupaya memperkuat kinerjanya dengan melanjutkan transformasi terhadap empat vertikal bisnisnya. Langkah ini direalisasikan salah satunya lewat penambahan 400 gerai baru di sepanjang tahun 2023. Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen memaparkan bahwa hingga semester I-2023 ERAA telah membuka sebanyak 323 gerai baru. Di mana, 292 di antaranya merupakan gerai Erajaya Digital. Sedangkan sisanya adalah Erajaya Active Lifestyle sebanyak 23 gerai, Erajaya Food & Nourishment (5 gerai), dan Erajaya Beauty & Wellness (3 gerai).
“Untuk tahun ini, ERAA menargetkan untuk membuka 400 gerai baru untuk wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura. ERAA akan terus mengembangkan bisnis yang sudah ada dengan tetap memperhatikan kondisi pasar,” ungkap Amelia, kepada Kontan.co.id, Senin (4/9).
Baca Juga: Erajaya Perkenalkan 2 Direktur Baru dari Generasi Milenial Menurut Amelia, dana belanja modal atau
capital expenditure (Capex) yang sudah terserap untuk memantapkan agenda bisnisnya ini telah mencapai Rp 472 miliar hingga paruh pertama lalu. Pihaknya mengklaim, bakal melanjutkan penambahan gerai sesuai dengan sisa target untuk tahun ini. Sejalan dengan strategi ekspansi footprint ritelnya tersebut, Erajaya telah memiliki 1.944 gerai yang tersebar di Indonesia, Singapura dan Malaysia. Jaringan ritel ini turut didukung oleh 100 pusat distribusi dan lebih dari 68.000 toko ritel pihak ketiga. Sementara itu, Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula menuturkan, meskipun berjalan di tengah ketidakpastian akibat perlambatan ekonomi global, bisnis ritel tetap dapat memberikan tren yang positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan bisnis ERAA pada semester I-2023 yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Pada semester I-2023, Erajaya melihat adanya momentum kegiatan terutama pada masa menjelang Lebaran dan memasuki tahun ajaran baru,” ujar Hasan, dalam keterangannya. Sebagai gambaran, ERAA berhasil mempertahankan pertumbuhan positif dengan mencetak kenaikan penjualan sebesar 23,5% year on year (YoY) menjadi Rp 28,9 triliun per akhir semester I-2023. Jika diperinci, penjualan bersih ERAA pada semester I-2023 didominasi oleh penjualan ponsel dan tablet sebesar Rp 49,2 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan aksesoris dan lainnya sebesar Rp 4,9 triliun, penjualan produk operator sebesar Rp 1,4 triliun, dan penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya sebesar Rp 1,4 triliun. Seluruh penjualan dari masing-masing segmen tersebut kemudian dipotong oleh eliminasi sebesar Rp 28 triliun. Bersamaan dengan itu, marjin laba kotor ERAA meningkat menjadi 10,7% yoy pada semester I-2023. Hasan menambahkan, Erajaya juga secara paralel terus mengembangkan strategi omnichannel untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan melalui layanan e- commerce Eraspace.com serta kolaborasi dengan platform lainnya.
“Kami akan melanjutkan ekspansi bisnis untuk memasuki pasar yang belum terjamah di Indonesia dengan memperkuat bisnis yang sudah ada, sambil terus mengeksplorasi peluang baru,” tambah Hasan. Untuk diketahui, Erajaya saat ini memiliki empat lini bisnis utama, meliputi Erajaya Digital yang berfokus pada handset, Erajaya Active Lifestyle yang berfokus pada IoT, Aksesoris, dan produk terkait gaya hidup, Erajaya Food & Nourishment yang berfokus pada bisnis F&B dan grocery store, serta Erajaya Beauty & Wellness, yang berfokus pada produk beauty dan wellness.
Dalam jangka panjang, Manajemen Erajaya berharap dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, sehingga dapat semakin memperkuat fundamental perusahaan secara keseluruhan. “Ini tentunya dilakukan dengan prudent, dengan memantau perkembangan ekonomi global dan secara berkesinambungan terus meninjau strategi perusahaan yang dicanangkan,” pungkas Hasan. Hingga akhir Juni 2023, ERAA mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 458,66 miliar. Angka tersebut turun 9,6% yoy dibandingkan laba bersih ERAA pada semester I-2022 yang senilai Rp 507,51 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .