Erdogan Menentang Niat NATO untuk Bekerja Sama dengan Israel



KONTAN.CO.ID - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan tegas menentang upaya NATO untuk bekerja sama dengan Israel sebelum perdamaian di Palestina bisa diwujudkan.

Erdogan jadi salah satu pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan puncak peringatan 75 tahun NATO di Washington hari Kamis (11/7).

Beragam isu dibahas, termasuk adanya dukungan nyata dari beberapa anggota NATO kepada Israel.


Erdogan menegaskan bahwa Turki akan menentang segala upaya NATO untuk secara kolektif memberikan dukungan kepada Israel.

Baca Juga: Erdogan Tuding Joe Biden, dan Pemerintah AS Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

"Sampai perdamaian komprehensif dan berkelanjutan tercapai di Palestina, upaya kerja sama dengan Israel di dalam NATO tidak akan disetujui oleh Turki," kata Erdogan, dikutip Reuters.

Masih soal urusan di Timur Tengah. Erdogan mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan untuk bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mulai memulihkan hubungan dengan Suriah.

Konflik antara Turki dan Suriah dipicu oleh keterlibatan Turki dalam perang saudara di Suriah, yang dimulai secara diplomatis dan berkembang menjadi secara militer.

Baca Juga: Amerika Serikat Menyetujui Penjualan Jet Tempur F-16 ke Turki

Pada kesempatan yang sama, Erdogan juga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Turki juga melanjutkan upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina," katanya.

Sebagai tambahan, Erdogan juga sedikit menyinggung proses transaksi jet tempur F-16 dengan Amerika Serikat yang jadi tuan rumah pertemuan NATO kali ini.

Erdogan mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Presiden Joe Biden terkait masalah itu dan berharap semua akan selesai dalam 3-4 minggu.

Selanjutnya: IPO di Asia Tenggara Merosot di Semester 1 2024, Malaysia Memimpin Indonesia Tertahan

Menarik Dibaca: 6 Pilihan Saham CGS International Sekuritas, Jumat (12/7), Rekomendasi Spekulasi Beli