Erick Thohir Ancam Ciutkan Lahan Vale (INCO) Jika Harga Saham Divestasi Mahal



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar harga divestasi 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di harga spesial. Jika harganya terlalu tinggi, pihaknya menegaskan dapat mengambil upaya lanjutan dengan menciutkan lahan INCO. 

Erick menyatakan, saat ini proses divestasi Vale Indonesia masih dalam masa negosiasi. Dia berharap MIND ID bisa mendapatkan harga semurah-murahnya. 

“Ya negosiasi harga semurah-murahnya. (Jika premium) ya tidak bisa. Kalau itu kita relinquish sebagian punya mereka (lahan) yang enggak sesuai dengan komitmen,” ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (21/11). 


Dia menyatakan, sebelumnya Head of Agreement (HoA) alias kesepakatan awal pelepasan 14% saham INCO sudah disepakati. Namun, bukan berarti harga sahamnya sudah ditetapkan.  “Valuasi harus dengan baik dong, karena ini pertanggungjawaban kita,” ujarnya. 

Baca Juga: MIND ID Bersiap Jadi Pengendali Vale Indonesia (INCO) Usai Divestasi

Sejatinya, Erick melihat, praktik pertambangan yang dilakukan INCO sudah sangat baik. Di sisi lain, ada sejumlah perusahaan multinasional yang akan bergabung di sana untuk membangun proyek nikel yang terintegrasi. Hanya saja, hal tersebut juga harus dievaluasi lebih jauh untuk menentukan harga saham yang akan didivestasikan perusahaan nikel asal Brasil itu. 

“Apa yang dilakukan Vale sangat positif karena ada Volkswagen, ada juga yang namanya Ford, tetapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Nah kalau itu menjadi bagian men-check up mereka punya valuasi, ya gak fair (adil),” tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif juga mendorong agar INCO dapat melepas sahamnya di bawah harga pasar.  “Harganya belum, yang penting harus lebih murah dari harga pasar,” tuturnya di Kementerian ESDM, Jumat (17/11).

 
INCO Chart by TradingView

Menurut Arifin, jumlah saham Vale Indonesia yang bakal didivestasikan berjumlah 14% dari kepemilikan Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Teken Komitmen Divestasi 14% Saham, Manajemen Buka Suara

Seperti diketahui, divestasi lanjutan atas saham Vale Indonesia merupakan syarat yang perlu dipenuhi agar Vale Indonesia bisa memperpanjang kontrak.

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek terkini yang disampaikan Arifin dalam Raker dengan Komisi VII DPR RI (13/6), mayoritas saham Vale Indonesia masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan porsi kepemilikan saham 43,79%.

Dengan porsi kepemilikan tersebut, VCL saat ini masih menjadi entitas pengendali atas Vale Indonesia. Sementara itu, MIND ID saat ini memiliki kepemilikan 20%, sisanya dimiliki oleh Sumitomo Metal Mining 15,03%, dan kepemilikan publik sebesar 21,18%.

Agar bisa mendapat perpanjangan konsesi dan beroleh Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), Vale Indonesia yang konsesi Kontrak Karyanya bakal habis 28 Desember 2025 mendatang wajib memenuhi divestasi saham sebesar 51% secara berjenjang kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, badan usaha milik daerah, dan/atau Badan Usaha swasta nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli