Erick Thohir di rencana restrukturisasi Bumiputera



JAKARTA. Restrukturisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) memasuki babak baru. Pengusaha kondang Erick Thohir disebut-sebut masuk sebagai penyelamat, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak kunjung memberi lampu hijau dalam proses rights issue PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) yang telah mengakuisisi super holding AJBB , yakni Bumiputera 1912 (B1912).

Didi Achdijat, Koordinator Pengelola Statuter AJBB bilang, pekan lalu Erick Thohir telah meneken perjanjian komitmen menjadi investor strategis bagi PT Pasific Multi Investama. Ini adalah anak usaha GREN yang mengakuisisi superholding bentukan AJBB, PT Bumiputera 1912 (B1912).

Namun karena masih komitmen, ada proses yang harus dilewati. "Erick Thohir akan membentuk konsorsium dan mencari mitra yang lain juga," kata Didi, Rabu (28/12).


Menurutnya, usai menjadi pemegang saham B1912, Erick akan memegang bisnis yang telah diversifikasi AJBB, yakni properti dan investasi. Sebagai gambaran, B1912 memiliki dua anak usaha.

Pertama, PT Bumiputera Properti Indonesia, menangani properti milik Bumiputera. Kedua, PT Bumiputera Investama Indonesia yang membawahi bisnis asuransi jiwa di bawah nama PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB).

Masih menurut Didi, Erick Thohir lewat konsorsium yang akan dibentuk, berencana menyuntikkan modal sampai Rp 2 triliun untuk AJB. "Rencananya Maret 2017," jelas Didi.

Suntikan dana diharapkan bisa mendongkrak bisnis AJB. Didi mengklaim, kinerja positif AJB akan membantu meringankan beban yang ditanggung AJBB.

AJBB dan AJB memang terikat perjanjian kerja sama profit sharing. AJBB mendapat 40% keuntungan AJB minimal 12 tahun ke depan. Setoran AJBB dipakai untuk menutup defisit selain premi lanjutan dari nasabah lama AJBB dan hasil investasi.

Soal AJB sendiri, Pengelola Statuter AJB Bumiputera Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie Massardi bilang, OJK telah memberi izin operasional bulan lalu. Dengan begitu, AJB siap beroperasi tahun depan. "Sebagian SDM dan agen AJBB akan berpindah ke AJB," ungkap Adhie.

Kondisi keuangan AJBB beberapa tahun terakhir agak mengkhawatirkan. Kewajiban yang disebut-sebut mencapai Rp 30 triliun. Adapun aset hanya Rp 11,6 triliun.

Sampai tulisan ini naik cetak, KONTAN belum berhasil menghubungi Erick Thohir. Pesan singkat dan panggilan telepon KONTAN tak mendapat jawaban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini