Erick Thohir: Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Ekonomi Digital di 2030



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir mendorong generasi muda saat ini untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi bonus demografi untuk menghadapi tantangan ke depan.

Pasalnya, visi Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi negara maju. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia dengan dominasi penduduk usia muda harus bisa dioptimalkan dengan baik.

"Sekarang 54 persen dari penduduk Indonesia adalah milenial dan generasi z, partisipasi pemuda dalam pembanguan bangsa sangatlah penting," kata Erick Thohir, dalam keterangannya saat berdiskusi dengan Gen Z  bersama Cinta Laura di Eighteen Coffe, yang berlokasi di Bandung, Minggu (24/4).


Baca Juga: Unpad Jadi Hybrid University, Menteri BUMN Erick Thohir: Transformasi Jadi Keharusan

Pada tahun 2030 saja, lanjut Erick, ketenagakerjaan di Indonesia membutuhkan 17 juta jiwa untuk ekonomi digital.

"Ketenagakerjaan pemuda pada tahun 2030, Indonesia sangat membutuhkan 17 juta tenega kerja untuk ekonomi digital," ungkap dia.

Oleh karena itu, kata dia, perlu disiapkan anak-anak muda agar memiliki literasi digital yang tinggi, dengan tujuan terbentuknya human center society yang menyeimbangkan tujuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi.

"Untuk itulah kita harus ciptakan generasi muda yang melek digital dan berinovasi," kata Erick.

Terlebih lagi, pada 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru Nusantara mencatatkan tonggak sejarah dengan melakukan ikrar Sumpah Pemuda.

Kata Erick, pemuda berjuang demi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, merekalah yang memiliki keberanian dan tekad kuat untuk berusaha melepaskan Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda.

Potensi ekonomi digital Indonesia mencapai 4.500 triliun, dengan pertumbuhan yang jauh lebih cepat sampai 8 kali dari pertumbuhan GDP negara. Ini akan menjadi lokomotif besar ekonomi.

Menurut Erick, dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital tersebut, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, sumber daya manusia demi terwujudnya knowledge based economy.

Kedua, ekosistem yang sedang dibangun dengan luar biasa. Terakhir, kemauan keberpihakan atau nasionalisme.

Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakat Selamatkan Garuda Indonesia

Erick menyampaikan, Kementerian BUMN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada para pemuda untuk mendorong kepemimpinan muda.

"Di tahun 2023, saya ingin 10 persen direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Perempuan juga harus punya andil mengambil bagian hal ini, minimal 25 % direksi BUMN kita adalah perempuan. Selain itu, talenta-talenta BUMN akan kita dorong untuk digital ready,'" tuturnya.

Dia juga berpesan agar pemuda harus jadi pembelajar sepanjang hayat dan tidak takut bereksperimen, terus mencari tahu, menemukan pertanyaan baru, dan mencari jawaban yang baru.

"Mengutip kata-kata Superman, There is a superhero in all of us, we just need the courage to put on the cape. Masing-masing kita punya jiwa superhero, kita hanya perlu keberanian untuk memunculkan potensi itu," pungkas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto